Tahapan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Pelaksanaan GLS dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan dari sekolah. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah (fasilitas, sarana dan prasarana, buku bacaan literasi) dan kesiapan dari seluruh warga sekolah.
GLS di sekolah dasar dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran. Masing-masing tahapan GLS memiliki rincian kegiatan yang berbeda-beda.
Adapun Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan GLS sebagai berikut :
1. Kegiatan GLS Membaca dan Budaya
Pada kegiatan literasi membaca 15 menit dilakukan oleh sekolah dengan kegiatan membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring dapat dilakukan untuk merangsang minat baca peserta didik.
Membaca dalam hati (sustained silent reading) merupakan kegiata membaca yang diberikan kepada peserta didik tanpa gangguan.
Guru menciptakan suasana yang nyaman, tenang agar peserta didik dapat berkonsentrasi pada buku yang akan dibacanya.
Kegiatan literasi budaya di sekolah merupakan kegiatan sekolah yang berkaitan dengan budaya. Kegiatan yang berkaitan dengan literasi budaya dapat berupa kegiatan membaca buku yang bertemakan budaya, kegiatan berbahasa daerah dan kegiatan bertema budaya lainnya.
2. Sarana dan Lingkungan Kaya Literasi
Lingkungan yang mendukung literasi antara lain perpustakaan sekolah, pojok baca kelas, area baca, UKS, kantin, kebun sekolah, dan alat peraga budaya.
3. Lingkungan Kaya Teks
Lingkungan kaya teks di lingkungan sekolah dasar dimaksudkan agar peserta didik terbiasa dalam membaca dan mengkaji apa yang ada disekitarnya. Teks-teks yang sengaja dikondisikan agar peserta didik dapat membaca yang berisi motivasi, berita, gambar, dan sebagaiannya.
4. Memilih Buku Bacaan SD
Membantu memilih buku bacaan untuk peserta didik ketika peserta didik akan membaca, hal tersebut sangat membantu peserta didik untuk memilih buku bacaan sesuai dengan jenjang kelasnya.
5. Pelibatan Publik
Lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak adalah keluarga (di rumah). Orang tua sebagai pendidik di keluarga mempunyai peranan yang besar dalam mendidik anak-anaknya untuk membiasakan dan memiliki minat membaca.
Selain orang tua dan komite sekolah merupakan pelibatan publik yang dapat dengan mudah mengajak para relawan untuk memberikan cerita (storytelling), motivasi membaca, dll. Masyarakat luas juga dapat dilibatkan dengan penerimaan donatur buku bacaan.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya