Diklat 64JP – Dalam memahami bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan kreatif peserta didik pada implementasi kurikulum merdeka guru perlu memperhatikan prinsip dan jenis strategi pembelajaran aktif kreatif, maka dari itu Diklat.co akan menyelenggarakan Diklat 64JP : Pengembangan Komunitas Praktisi Sebagai Peningkatan Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Aktif Kreatif Kurikulum Merdeka.
Diklat 64JP ini akan diselenggarakan pada tanggal 20 – 26 September 2022 mulai pukul 19.00 – Selesai melalui Zoom Meeting dan Telegram.
Pengembangan Komunitas Praktisi
Lingkungan yang positif adalah aspek penting dalam belajar tidak hanya bagi murid, tetapi juga bagi orang dewasa karena dapat menimbulkan aman dan nyaman saat belajar.
Lingkungan belajar yang positif akan mendorong anggota komunitas untuk dapat terbuka menunjukkan rasa ingin tahunya dan nyaman mengemukakan pemikiran yang berbeda dari anggota komunitas yang lain.
Selain itu, berada dalam lingkungan belajar yang positif membuat anggota terbuka terhadap kegagalan dan tantangan yang dialami sehingga memungkinkan bagi Komunitas Praktisi bersama-sama mencari solusi yang tepat.
Tripusat Pendidikan
Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengemukakan konsep Tri Sentra Pendidikan dengan menyatakan, “Di dalam hidupnya anak-anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda.” Dari konsep tersebut lahir istilah Tripusat Pendidikan yang menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, meliputi tiga hal, yakni pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat.
Di lingkungan sekolah, tripusat pendidikan juga diperlukan agar terjalin kerja sama yang baik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang baik pula. Tripusat pendidikan itu terdiri atas sekolah (guru, kepala sekolah, siswa), keluarga (orang tua/wali murid), dan masyarakat (komite sekolah, organisasi profesi). Tripusat pendidikan juga mempunyai peran penting dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Pembelajaran Aktif Kreatif
Pembelajaran Aktif kreatif menggambarkan keseluruhan proses belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan aktif dan menyenangkan diharapkan lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tidak efektif apabila tujuan belajar tidak tercapai dengan baik.
Aktif diartikan peserta didik maupun berinteraksi untuk menunjang pembelajaran. Guru harus menciptakan suasana sehingga peserta didik aktif bertanya, memberikan tanggapan, mengungkapkan ide dan mendemonstrasikan gagasan atau idenya. Guru aktif akan memantau kegiatan belajar peserta didik, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan menantang dan mempertanyakan gagasan anak didik. Dengan memberikan kesempatan peserta didik aktif akan mendorong kreativitas peserta didik dalam belajar maupun memecahkan masalah.
Kreatif diartikan guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar dan membuat alat bantu belajar, bahkan mencipta teknik-teknik mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik dan tujuan belajarnya. Peserta didik akan kreatif, bila diberi kesempatan merancang/membuat sesuatu, menuliskan ide atau gagasan. Kegiatan tersebut akan memuaskan rasa keingintahuan dan imajinasi mereka. Apabila suasana belajar yang aktif dan kreatif terjadi, maka akan mendorong peserta didik untuk menyenangi dan memotivasi mereka untuk terus belajar.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya