Sartono : Sosok Seniman Dibalik Terciptanya Lagu Hymne Guru

- Editor

Jumat, 25 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sartono merasa kewalahan. Terlebih syair yang ia buat belum sepenuhnya jadi. Ia bahkan tidak keluar rumah pada hari pertama Hari Raya Idul Fitri. Hal itu karena pada saat itu Sartono merasa ide yang ia munculkan mengalir deras. Ia juga merasa sangat lancar dalam membuat dan menulis syairnya.

Syarat durasi yang diberikan oleh Depdiknas maksimal empat menit. Tetapi, Sartono membuat syair yang terlalu panjang dari durasi yang ditetapkan. Sehingga Sartono berulang kali mengkaji dan memotong lirik syair yang ia buat.

Pada penyusunan lagu inilah frasa “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” muncul. Dalam perenungannya, Sartono berusaha betuk mengilhami kehadiran soso guru dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia merasa bahwa seberapapun besarnya bakti yang guru berikan, ia tidak  mendapatkan simbol tanda jasa layaknya tentara dan polisi.

Syair-syair dalam lagu Hymne Guru juga menisyaratkan perjuangan guru yang dengan ikhlas memberikan pengajaran kepada para siswanya. Ia juga mengungkapkkan kekaguman dan pujiannya kepada Guru melalui lagu tersebut.

Setelah penyusunan lagu selesai. Sartono kembali menemui masalah. Ia tidak memiliki uang untuk biaya pengiriman bia pos ke panitia lomba di Jakarta. Ia tidak menyerah. Akhirnya Sartono menjual jas kesayangannya untuk dapat membayar biaya tersebut. Akhirnya, lagu Hymne Guru yang dibuat oleh Sartono dipilih menjadi pemenang.

Ternyata Sartono tidak hanya membuat lagu Hymne Guru saja. Ada delapan buah lagu bertemakan dunia pendidikan yang dibuat oleh Sartono.

Atas perhatian dan pengabdiannya dalam dunia pendidikan, Sartono mendapatkan penghargaan dari Mendikbud Yahya A. Muhaimin dan penghargaan Dirjen Pendidikan, Soedardji Darmodiharjo.

Sartono menghembuskan nafas terakhir di RSUD Kota Madiun, Jawa Timur pada Ahad, 1 November 2015 akibat sakit komplikasi yang dideritanya. Ia meninggal dunia pada usia 79 tahun dan meninggalkan istrinya yang juga seorang pensiunan Guru, Ignatia Damijati.

______________________________

Segera Daftar! Bimtek Nasional 40JP “Kiat Praktik Membuat Buku Ber-ISBN Untuk Kenaikan Pangkat”. Bimtek ini akan menghadirkan narumber ahli yakni Ibu Harna Yulistiyarini, M. Pd. (Mentor Guru Juara).

Segera daftar disini atau menghubungi Rekan Bayu (085795590759)

(gan/gan)

 

Berita Terkait

DOWNLOAD PDF Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk Jenjang SD, SMP, dan SMA
Download Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat PDF SIAP PAKAI!
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Berita ini 89 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:44 WIB

DOWNLOAD PDF Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk Jenjang SD, SMP, dan SMA

Rabu, 8 Januari 2025 - 05:57 WIB

Download Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat PDF SIAP PAKAI!

Selasa, 7 Januari 2025 - 12:24 WIB

Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis