Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam satu kesempatannya sempat menyatakan mengenai gagasan Deep Learning sebagai pengganti Kurikulum Merdeka.
Tentu hal ini menuai banyak reaksi, dan juga direkam dan dibagikan ke media sosial. Hal ini dikutip dari Kompas.com.
Sebagaimana kita tahu bahwa kurikulum pendidikan yang saat ini berlaku adalah Kurikulum Merdeka yang sudah menjadi Kurikulum Nasional yang artinya sudah diterapkan dalam skala besar di seluruh jenjang di Indonesia.
Yang mana Kurikulum Merdeka ini di gagas oleh Mendikbud Ristek periode 2019-2024 yaitu Nadiem Makarim.
Berkaitan dengan Deep Learning, Menurut Mu’ti, deep learning bertujuan memberikan pengalaman belajar lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
Kemudian pertanyaan kita bersama apa itu deep learning yang disebut akan menggantikan Kurikulum Merdeka Belajar?
Deep Learning
Beberapa pengertian tentang Deep Learning, atau bisa juga disebut dengan pembelajaran yang mendalam. Menurut Kamus Cambridge adalah cara untuk mempelajari sesuatu sehingga sepenuhnya memahami hal itu dan tidak akan melupakan pembelajaran tersebut.
Dan pengertian Deep Learning menurut Catherine McAuley College, adalah membuat pelajar mampu berpikir kritis, komunikasi, serta bekerja dengan orang lain secara efektif di semua mata pelajaran.
Deep learning memiliki tiga elemen utama, yaitu Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning.
- Mindfull Learning yang memiliki arti bahwa menyadari keadaan murid berbeda-beda
- Meaningfull Learning yang memiliki makna bahwa pembelajaran mendorong murid berpikir dan terlibat dalam proses belajar
- Joyfull Learning, memiliki makna bahwa pembelajaran harus mengedepankan kepuasan dan pemahaman mendalam
Deep Learning ini dinilai dapat membuat siswa mampu mengarahkan ilmu serta mengambil hal- hal yang dipelajarinya untuk kemudian diterapkan dalam pembelajaran seumur hidupnya.
Halaman selanjutnya,
Dalam Metode pembelajaran ini…
Halaman : 1 2 Selanjutnya