Peran Rahma dalam Ranah Kebangsaan
Selama pemerintahan kolonial Belanda, Rahmah menghindari aktivitas di jalur politik untuk melindungi kelangsungan sekolah yang dipimpinnya. Ia memilih tidak bekerja sama dengan pemerintah jajahan
Sewaktu pendudukan Jepang di Sumatra Barat, Rahmah memimpin Haha No Kai di Padang Panjang untuk membantu perwira Giyugun. Pada masa perang kemerdekaan, ia memelopori berdirinya TKR di Padang Panjang dan mengerahkan muridnya melawan penjajah sesuai kesanggupan mereka walaupun hanya menyediakan makanan dan obat-obatan.
Pada 7 Januari 1949, ia ditangkap oleh Belanda dan ditahan. Dalam pemilu 1955, Rahmah terpilih sebagai anggota DPR mewakili Masyumi, tetapi tidak pernah lagi menghadiri sidang setelah ikut bergerilya mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Pemerintah menganugerahkannya tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana secara anumerta pada 13 Agustus 2013.
Rahmah meninggal mendadak dalam usia 68 tahun dalam keadaan berwudu hendak salat Magrib pada 26 Februari 1969. Jenazahnya dimakamkan di pekuburan keluarga yang terletak di samping rumahnya.
Perempuan, Pendidikan, dan Kebangsaan
Perempuan acap kali dianggap sebagai kelas masyarakat yang lemah. Peran perempuan juga sering diremehkan dan dibatasi hanya pada hal-hal yang ranahnya domestik.
Padahal, perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk menjadi manusia untuh dan berdaya. Perempuan berhak untuk memperoleh pendidikan yang tinggi. Lebih jauh lagi, perempuan juga harus berdaya untuk memberdayakan perempuan yang lain.
Rahmah El Yunusiyah menjadi salah satu sosok yang menjadi role model perempuan di Indonesia, khususnya dalam ranah pendidikan dan kebangsaan.
Rahmah membuktikan bahwa perempuan berhak dan bisa berkarya. Menurutnya, pendidikan merupakan gerbang pintu utama agar perempuan dapat lebih menoptimalkan perannya.
Sehingga dewasa ini, sosok rahmah pastilah termanifestasi dalam bentuk lain. Pemikiran yang sama, dalam tubuh yang berbeda. Semangantnya dalam menyuarakan peran dan optimisme perempuan haruslah menjadi panutan.
Terakhir, hal paling pending yang harus kita fahami adalah, bahwa perempuan berhak untuk berdaya dan memberdayakan orang lain.
_________________________
Bergabunglah dalam Komunitas Guru Juara dan dapatkan informasi menarik serta kesempatan untuk mengembangkan kompotensi guru di seluruh Indonesia! Gabung grup telegram di sini.
(gan/gan)