Ada beberapa tahapan persiapan dalam Quantum Learning
- Pengkondisian Awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan keterampilan belajar.
2. Penyususnan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
- Pelaksanaan metode pembelajaran quantum
- Penumbuhan minat, penumbuhan minat siswa untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Pengaturan tempat duduk juga dilakukan dengan tidak monoton setiap pertemuan. Kondisi ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang tidak membosankan dalam pembelajaran. Penyampaian materi juga diberikan dengan berbagai ilustrasi gambar yang menarik seperti menempelkan gambar di papan tulis. Selain materi teori, siswa diajak untuk melakukan praktikum di laboratorium;
- Pemberian pengalaman umum, pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan dipelajari, selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti pelajaran;
- Penamaan atau penyajian materi, pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal. Untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode interaktif, ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator;
- Demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa, demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan tentang pengalaman yang telah diperoleh siswa, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa;
- Pengulangan yang dilakukan oleh siswa, pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa;
- Perayaan atas usaha siswa, perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dengan tidak secara langsung menyalahkan. Jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar.
- Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap-tahap berikut ini.
1) Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan pada pokok bahasan;
2) Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan siswa mencatat hal-hal yang penting di buku tulis;
3) Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi;
4) Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah;
5) Guru dan siswa secara bersama-sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan; dan
6) Guru mengadakan evaluasi.
Dan langkah-langkah apa saja yang dapat diaplikasikan oleh guru pada setiap pertemuan di kelas?
a. Kegiatan awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam. Setelah itu, guru memeriksa kehadiran siswa.
- Kegiatan Inti
1) Guru mengingatkan siswa tentang materi pokok bahasan dengan memberikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;
2) Guru memberikan penjelasan mengenai pokok bahasan. Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok besar Setelah selesai guru memberikan sebuah permainan dengan diiringi musik;
3) Guru memberikan dua buah soal yang sama dengan soal sebelumnya dan meminta salah satu siswa mengerjakan didepan (siswa yang belum menjawab soal sebelumnya); 4) Guru menyimpulkan hasil yang siswa peroleh. Guru memberikan latihan soal untuk menguatkan pemahaman siswa mengenai pokok bahasan; dan
5) Guru bersama siswa mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung, kemudian merayakannya (misalnya dengan tos lima jari, baik sesama siswa maupun siswa dengan guru).
Setiap metode apapun memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan Quantum Learning. Kelebihan metode Quantum Learning antara lain:
1) memberikan sikap positif terhadap cara pandang siswa;
2) siswa lebih termotivasi untuk belajar;
3) memperoleh keterampilan seumur hidup;
4) memiliki kepercayaan diri; dan
5) menjadi orang yang sukses.
Sedangkan kekurangannya adalah metode ini banyak menggunakan media, bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai akan mengalami hambatan dalam penerapanya (De Poter dan Hernacki, 2000).
Dapat diambil kesimpulan tentang Quantum Learning adalah suatu proses pembelajaran menjadi efektif dan bermakna apabila ada interaksi antara siswa dengan sumber pembelajaran dengan materi, kondisi ruangan, fasilitas, penciptaan suasana dan kegiatan belajar yang tidak monoton di antaranya melalui penggunaan musik pengiring. Interaksi ini berupa keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Sumber: Buku Inovasi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, F. (1980). Perspective on Modernization toward General Theory of Third World Development. Washington: University Press of America.
Ahmad, S. (2016). Ketahanmalangan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Salah Satu Faktor Penentu Keberhasilan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Deepublish.
Alisjahbana, S. T. (1974). Values As Integrating Forces In Personality, Society and Culture. Kuala Lumpur: University Of Malaya Press.
Sumber: Buku Inovasi Pendidikan
Halaman : 1 2