Prinsip Penilaian yang Wajib Dipahami Guru Berdasarkan Kurikulum 2013

- Editor

Kamis, 25 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prinsip penilaian – Dalam melakukan penilaian terhadap kompetensi peserta didik berdasarkan kurikulum 2013 yang menjadi dasar konsep pendidikan di Indonesia perlu memperhatikan beberapa prinsip yang berlaku. Dengan begitu, maka guru dapat mengukur hasil pencapaian para peserta secara tepat. Sementara di pihak siswa, juga dapat mengetahui proses perkembangan diri masing-masing.

Menurut Permendikbud No.66 Tahun 2013, penilaian adalah sebuah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur hasil belajar yang sudah dicapai oleh peserta didik. Dan penilaian ini dapat dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung maupun setelah proses pembelajaran selesai.

Penilain yang dilakukan oleh guru kepada siswa tidak boleh berdasarkan pandangan subjektif atau berdasarkan emosional guru. Lain daripada itu, proses penilaian harus dilakukan sesuai dengan prinsip yang berlaku.

Seorang guru harus bersikap adil dalam memberikan penilaian kepada seluruh siswanya. Guru tidak boleh memberikan nilai tinggi kepada siswa yang memiliki hubungan kekeluargaan. Sementara kepada siswa lain yang tidak memberikan keuntungan bagi guru, diberikan nilai yang buruk. Sikap seperti itu yang disebut dengan penilaian tidak adil.

Saat melakukan penilaian, guru harus menggunakan prinsip-prinsip penilaian berikut ini dalam penerapan kurikulum 2013:

Sahih

Penilaian harus dilakukan secara sahih. Artinya, penilaian kepada siswa harus berdasarkan pada kemampuan yang ingin diukur dari siswa tersebut. Contoh, guru yang ingin melakukan penilaian pada pemahaman pelajaran Matematika, maka instrumen yang digunakan harus sesuai dengan objek penilaian tersebut. 

Objektif

Penilaian harus bersifat objektif. Jadi, saat guru melakukan penilaian harus menggunakan standar baku yang berlaku. Sehingga guru dapat memberikan penilaian sesuai kaidah yang berlaku.  Tidak boleh bagi guru memberikan penilaian pada siswa berdasarkan pandangan pribadi guru (subjektif).

Adil

Guru juga harus bersikap adil dalam memberikan penilaian kepada siswanya tanpa pandang bulu. Siswa yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan guru, tidak lantas bisa mendapat nilai baik. Dan siswa yang punya latar belakang berbeda dengan guru seperti perbedaan agama, suku, dan lain sejenisnya tidak boleh diberi nilai buruk.

Terpadu

Penilaian harus dilakukan secara terpadu. Artinya, pihak yang dapat memberikan penilaian kepada siswa adalah guru yang terlibat dalam proses belajar bersama siswa.

Transparan

Penilaian harus dilakukan secara transparan. Mulai dari penggunaan instrumen penilaian, dasar pengambilan keputusan, harus jelas dan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan dalam hal penilaian ini. 

Menyeluruh dan Berkesinambungan

Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Sehingga penilaian ini dapat digunakan untuk memantau perkembangan siswa berdasarkan kompetensi siswa.

Sistematis

Prinsip penilaian yang dilakukan harus sistematis. Oleh karena itu, guru harus memiliki sebuah perencanaan dalam melakukan penilaian sesuai prinsip yang berlaku.

Akuntabel

Penilaian yang dilakukan oleh guru harus dapat dipertanggungjawabkan.Guru harus memperhatikan teknik-teknik penilaian yang benar berdasarkan amanat kurikulum 2013.

Edukatif

Yang terakhir, penilaian harus memberikan nilai edukasi terhadap siswa.

Berita Terkait

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Cara Pengelolaan Kelas yang Kreatif Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa
Berita ini 1,098 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Selasa, 10 September 2024 - 11:41 WIB

Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis