Oleh Dulkhalim, S.Pd.
Guru di SMK Negeri 1 Petarukan
Upaya pengembangan desain pembelajaran dengan menggunakan media Adobe Flash amat penting untuk dilakukan oleh seorang guru. Esensi dari desain pembelajaran adalah merancang perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada ke situasi yang diinginkan. Dan fungsi desain pembelajaran ini sangat esensial karena pengelolaan dan evaluasi pembelajaran pada hakikatnya tergantung pada desain pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.
Merencanakan setiap kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara sistematik dan aktual. Demikian pula pengembangan bahan pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi, baik proses maupun hasilnya. Secara nyata bentuk dari usaha-usaha tersebut ditandai dengan perumusan kompetensi yang operasional, pemilihan dan penyusunan materi pelajaran yang akan diajarkan dan konsisten dengan kompetensi.
Saat ini para guru terutama pada tingkat sekolah menengah sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan berbagai macam produk teknologi guna meningkatkan efektifitas pembelajaran. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Komputer mampu menampilkan berbagai komponen media, seperti video, gambar, teks, animasi, dan suara sehingga dapat merangsang lebih banyak indera sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa lebih mudah memahami materi.
Sementara itu, Adobe Flash merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain dan membangun perangkat presentasi, publikasi, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan ketersediaan sarana interaksi dengan penggunanya. Proyek yang bisa dibangun dengan Adobe Flash bisa terdiri atas teks, gambar, animasi sederhana, video, atau efek-efek khusus lainnya.
Adobe Flash juga dapat digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar. Dengan media tersebut banyak manfaat yang dapat dicapai dan diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan pelajaran otomotif di SMK. Khususnya, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan pengetahuan berbagai masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan formal bertujuan untuk memberikan pendidikan ilmu terapan kepada siswa. Berbeda dengan SMA di mana lulusannya disiapkan untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, SMK mempersiapkan lulusannya untuk langsung terjun ke dunia kerja.
Semua SMK berusaha agar lulusannya dapat langsung terjun ke dunia kerja atau wiraswasta. Oleh karena itu, pendidikan pada SMK lebih ditekankan pada ilmu terapan di dunia kerja, seperti teknik kendaraan ringan otomotif. Siswa dilatih untuk mengenal seluk-beluk, kerusakan, dan perbaikan pada mobil.
Di bidang otomotif menggunakan banyak alat bantu seperti tang, mistar ukur, kunci pas, dan sebagainya. Banyaknya lagi peralatan ini terkadang menyebabkan lamanya waktu pengajaran yang dibutuhkan, sementara jumlah pertemuan sangat dibatasi dan masih banyak bagian lain yang harus diajarkan.
Pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi mengakibatkan bergesernya peran guru sebagai penyampai pesan atau informasi. Guru tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Siswa dapat memperoleh materi belajar dari sumber lain seperti internet maupun berbagai media pembelajaran.
Nah, untuk itulah seorang guru diharapkan untuk dapat membuat media pembelajaran agar mampu menghadirkan pembelajaran yang mudah dipahami oleh peserta didik serta menarik. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.