Perjalanan Umroh yang Penuh Magis 

- Editor

Jumat, 21 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ainur Ridlo, Guru di SMP Negeri 2 Waru, Sidoarjo

Ainur Ridlo, Guru di SMP Negeri 2 Waru, Sidoarjo

Oleh Ainur Ridlo, S.Pd.

Guru di SMP Negeri 2 Waru, Sidoarjo

 

 

Selama kurang lebih 9 hari saya menunaikan ibadah Umroh di tanah suci. Begitu banyak peristiwa dan pelajaran yang penuh hikmah. Perjalanan ibadah Umroh itu sangat menyenangkan dan tak mungkin akan terlupakan sepanjang masa. Suatu saat nanti, saya ingin kembali menginjakkan kaki di Tanah Haram lagi.

Momen Umroh ini  sudah saya nantikan selama bertahun-tahun dan akhirnya bisa terwujud. Begitu mendengar akan segera berangkat ke tanah suci, tak kuasa saya membendung air mata dan mengucapkan syukur atas semua nikmat yang diberikan.

Hati ini merinding ketika pertama kali menginjakkan kaki di masjid Nabawi; begitu megah rumah Allah SWT ini di mana orang yang beribadah di sana akan mendapat pahala 1000 kali lipat dibanding di masjid lainnya. Di sana juga terdapat makam Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin. 

Ada daya tarik tersendiri ketika malam hari, para jamaah berbondong-bondong untuk menunaikan qiyamul lail dilanjut tilawah dan sholat Subuh. Ketika adzan dikumandangkan, hati ini semakin bergetar. Apalagi ketika sholat Subuh diimami oleh imam yang suaranya sangat merdu sehingga mengantarkan kekhusyukan dalam sholat.

Setelah selesai sholat Ashar, lautan manusia berkerumun di pelataran pintu 41 antre masuk ke Raudhah, untuk berziarah ke makam Rasulullah, sahabat Abu Bakar, dan Umar Bin Khattab. Sungguh dahsyat daya tarik Raudloh bagi saya pribadi dan untuk umat muslim pada umumnya. Kami semua sampai rela dan sabar menunggu panggilan agar bisa masuk ke kawasan Raudlah— harus menggunakan aplikasi dan mengantre lama.

Tetapi semua itu tidak menjadi masalah karena itu bagian dari bukti cinta kami kepada makhluk yang mulia, yang dinantikan syafaatnya kelak di hari akhir. Cinta membutuhkan keikhlasan, perjuangan, dan pengorbanan. Maka segala daya upaya harus kami lakukan untuk bisa beribadah di Raudhah. Alhamdulillah, akhirnya Allah memberikan kemudahan. 

Setelah 4 hari berada di kota Madinah, kami pindah menuju Makkah Al Mukarromah. Sejuta kenangan indah tidak akan pernah terlupakan, terutama ketika sholat di masjid Nabawi dan beribadah di Raudhah. 

Dan ternyata kota Makkah tak kalah mengesankan. Setelah tiba di lokasi, air mata tidak terasa mengalir begitu saja karena melihat  bangunan yang diselimuti kain hitam: itulah bangunan Ka’bah yang berdiri kokoh di tengah-tengah Masjidil Haram. Ini adalah salah satu keajaiban di dunia. Semua orang tampak melakukan Thawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.  

Di sini saya jadi teringat bagaimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abraha ingin menghancurkan Ka’bah kala itu. Tapi dengan pertolongan Allah, mereka bisa terkalahkan oleh burung Ababil yang diutus oleh Allah untuk menghancurkannya. Inilah dahsyatnya Ka’bah. Allah yang akan selalu menjaganya. 

Pada saat menunaikan Sa’i, hati pun terasa terenyuh teringat bagaimana perjuangan dan pengorbanan Siti Hajar yang ditinggal Nabi Ibrahim sendirian bersama putranya Ismail di tengah gurun yang sangat tandus. Beliau berusaha melindungi putranya untuk mencari sumber mata air agar tidak kehausan. Secara akal, tidak mungkin air itu ditemukan, tetapi dengan kegigihan beliau, tanpa mengenal lelah berjalan dari Bukit Shofa ke Marwa, akhirnya Allah memberikan pertolongan dengan memberikan sumber air zam-zam yang sampai sekarang tidak pernah habis dan bermanfaat bagi penduduk seluruh dunia.

Salah satu tempat yang sangat mustajabah untuk berdoa adalah di Hijir Ismail, yang berada di sebelah utara Ka’bah yang berada di dalam Masjidil Haram. Untuk masuk ke dalamnya tidaklah mudah, butuh ikhtiar dan tawakkal yang luar biasa. Dan ada satu lagi benda yang menjadi idola dan diperebutkan para jamaah haji dan umroh, yaitu Hajar Aswad. Banyak orang yang berebut untuk memegang bahkan ingin menciumnya walaupun harus berdesak-desakan dengan yang lain.

Maksud hati ini ingin berusaha memegang dan mencium Hajar Aswad, tetapi teringat pesan salah satu ustaz yang berpesan, “Hilangkan egomu di manapun kamu berada khususnya di depan Ka’bah, InsyaAllah akan mendapat balasan yang tidak disangka-sangka”. 

Benar, Allah memberikan kemudahan untuk saya masuk di Hijir Ismail dan bisa shalat 2 rakaat serta bermunajat.Ketika keluar pun, Allah memberikan kemudahan. 

Saya juga ingin menjadi makmum Sheikh Bandar Baleela sebelum dipanggil Allah ziarah ke kota Makkah. Dan Allah mengijabah doa saya sehingga ketika sholat Subuh beliau menjadi imamnya. Bacaannya luar biasa, menggetarkan hati, dan tak terasa berlinang air mata. 

Walaupun bacaannya panjang, tetapi tidak mengurangi kekhusyukan dan menikmatinya. Bagaikan perbincangan pasangan yang saling mencinta, tidak terasa walaupun berjam-jam bersenda gurau dan berdiskusi denganberbagai macam topik yang dibicarakan.

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

17 Tahun sebagai Guru Honorer, Tak Berhenti Mengejar Impian Jadi ASN PPPK
Kisah Sukses ASN PPPK: Hampir Menyerah dan Berpaling dari Dunia Pendidikan
Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca
Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza
Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat
Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya
Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa
Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN
Berita ini 336 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 20:45 WIB

17 Tahun sebagai Guru Honorer, Tak Berhenti Mengejar Impian Jadi ASN PPPK

Minggu, 9 Juni 2024 - 20:59 WIB

Kisah Sukses ASN PPPK: Hampir Menyerah dan Berpaling dari Dunia Pendidikan

Kamis, 16 Mei 2024 - 10:10 WIB

Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:34 WIB

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza

Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:20 WIB

Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis