Peran teknologi telah memiliki perannya sendiri dalam dunia pendidikan, tidak terkecuali dalam pendidikan di Indonesia ini, meskipun di setiap daerah memiliki tinggal laju perkembangan yang berbeda satu sama lain.
Kemajuan teknologi beberapa waktu ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat di berbagai lini kehidupan, salah satu faktor yang mendukung perkembangan teknologi adalah kebutuhan pendidikan di era pandemi Covid-19 ini.
Beberapa golongan yang masih asing terhadap keberadaan teknologi mau tidak mau harus mempelajari teknologi untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini.
Berbagai inovasi dan modifikasi pembelajaran telah dilakukan demi memberikan pendidikan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
Beberapa inovasi yang telah dikembangkan di era pandemi ini yaitu sistem presensi online, pengumpulan tugas melalui google classroom, pertemuan pembelajaran via online meeting, penugasan kepada siswa yang bersifat online, dan berbagai inovasi lain.
Meskipun secara tidak langsung dipaksa untuk menggunakan teknologi untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, namun faktanya masih beberapa siswa yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Kendala yang dialami juga sangat beragam, mulai dari kendala yang bersifat internal maupun kendala yang berasal dari luar.
Kendala internal salah satunya berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengoperasikan teknologi yang telah ada, dimana keterampilan tersebut harus dipelajari oleh peserta didik terlepas dari penugasan lain yang diberikan dalam proses pembelajaran.
Selain kendala yang berasal dari luar diri juga cukup mempengaruhi proses pembelajaran jarak jauh yang berlangsung.
Kendala tersebut mulai dari kepemilikan sarana prasarana yang berkaitan dengan kondisi ekonomi keluarga, keberadaan jaringan internet yang juga terbatas dan lain sebagainya.
Di luar kendala-kendala yang berkaitan dengan teknologi tersebut, terdapat kekhawatiran pula dalam kualitas penerimaan materi yang diberikan secara online dan juga muncul pertanyaan terkait siapa yang mengerjakan tugas dari peserta didik.
Beberapa kasus ditemui bahwa tugas yang dikumpulkan ke sekolah bukan merupakan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, melainkan tugas yang dikerjakan oleh orang tua.
Sehingga hal tersebut akan berdampak pada nilai yang diperoleh siswa dan berdampak pada evaluasi yang perlu diberikan untuk perkembangan siswa.
Sebagaimana proses pembelajaran dan penilaian yang turut melibatkan perkembangan teknologi, evaluasi pembelajaran juga melibatkan perkembangan teknologi.
Berikut beberapa peran teknologi yang berdampak dalam dunia pendidikan :
1. Membangun komunikasi kolaboratif antara pendidik dan peserta didik
Keberadaan media sosial menjadi salah satu media komunikasi yang dapat diakses di berbagai tempat, dimana tidak mengharuskan setiap bagian pihak yang berkomunikasi untuk berkumpul dalam satu tempat.
Komunikasi yang terjalin dengan baik akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, begitu pula sebaliknya. Adapun komunikasi yang dilibatkan dalam dunia pendidikan terdiri atas berbagai pihak, yaitu orang tua, peserta didik, warga sekolah dan pihak di luar sekolah yang turut berperan.
Namun, setiap individu tersebut memiliki kesibukannya masing-masing sehingga membutuhkan media untuk memfasilitasi terjalinnya komunikasi di sela-sela kesibukan mereka.
Teknologi menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dalam komunikasi yang lebih fleksibel, dimana jarak sudah tidak menjadi penghalang terjadinya komunikasi dua arah dalam waktu bersamaan, terkecuali bagi individu yang berada di daerah yang memiliki keterbatasan akses.
Keterlibatan dan kolaborasi yang baik antara pendidik dan peserta didik beserta keluarga akan menghasilkan dampak belajar yang lebih optimal, sehingga komunikasi menjadi salah satu kunci keberhasilan pendidikan.
2. Media Pembelajaran
Selama proses pembelajaran tatap muka, beberapa media pembelajaran yang sering digunakan sudah melibatkan teknologi di dalamnya.
Contoh kecilnya adalah penggunaan LCD Proyektor dalam menampilkan materi pembelajaran yang akan dipelajari, dimana penggunaan teknologi ini selain menunjukkan tulisan, juga dapat menampilkan gambar dan audio visual yang dapat memfasilitasi pembelajaran siswa.
Terlebih lagi di era pandemi seperti sekarang yang membatasi interaksi secara langsung dalam jarak dekat sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
Sehingga pembelajaran dilakukan secara daring atau jarak jauh. Sebagai pengganti pertemuan tatap muka langsung, pembelajaran dilakukan secara daring menggunakan online meeting yang dapat menampilkan secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik.
Berbagai inovasi media pembelajaran dalam era digital terus dikembangkan oleh para ahli dan juga pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Beberapa bahan ajar juga dapat disimpan di internet yang dapat diakses oleh peserta didik yang membutuhkan kapan saja dan dimana saja.
3. Alat Administratif
Sistem presensi yang dahulu sering digunakan masih belum dapat mengantisipasi adanya kecurangan. Salah satu kecurangan yang sering dilakukan yaitu “titip absen”.
Melalui teknologi, diharapkan dapat meminimalisir kecurangan tersebut melalui berbagai macam inovasi, meskipun masih memerlukan berbagai macam perbaikan dalam praktiknya.
Selain terkait dengan presensi, ada beberapa peran administratif lain yang dipermudah oleh keberadaan teknologi.
Salah satunya dalam pengumpulan tugas, peserta didik tidak perlu repot repot lagi mencetak hasil penugasan, namun dapat dikirimkan dalam bentuk softfile kepada pemberi tugas.
Pendidik juga terbantu oleh keberadaan teknologi dalam mengurutkan penugasan peserta didik, berdasarkan nama, tanggal pengumpulan, dan lain sebagainya.
Pendidik juga dapat mengantisipasi terhapusnya file yang penting seperti penilaian siswa dengan memanfaatkan penyimpanan file di internet.
Dalam penyusunan penilaian, pendidik dapat terbantu oleh beberapa aplikasi yang mempermudah operasi hitung dalam jumlah besar sehingga dapat mempersingkat waktu untuk mengerjakan tugas akademik lainnya.
4. Sumber Belajar
Ketersediaan bahan untuk belajar sekarang sudah tidak hanya bersumber dari buku cetak saja. Dimana keberadaan buku cetak masih sulit untuk diperoleh di beberapa tempat apalagi buku yang berasal dari luar negeri.
Beberapa buku cetak juga memiliki harga yang cukup mahal sehingga tidak semua kalangan dapat memilikinya.
Kini melalui teknologi, sumber belajar makin mudah untuk diakses oleh semua pihak. Beberapa buku disediakan dalam bentuk e-book atau softfile yang dapat diakses secara gratis dan mudah di internet. Meskipun beberapa e-book masih berbayar.
Selain dari buku sebagai sumber utama dalam pembelajaran, kini peserta didik juga dapat memperoleh sumber atau bahan ajar dari berbagai alternatif lain.
Jurnal penelitian cukup banyak disediakan di internet dan gratis, sehingga peserta didik atau mahasiswa dapat mengetahui hasil penelitian terbaru terkait perkembangan ilmu pengetahuan.
Sumber belajar juga dapat diperoleh melalui video edukasi yang banyak disediakan di berbagai platform dan website kementrian.
Selain itu, peserta didik juga dapat aktif dalam mencari informasi di internet terkait perlombaan yang sesuai dengan minat.
Keberadaan teknologi kini semakin maju hari demi hari. Para kaum intelektual seolah terus berlomba untuk melakukan inovasi teknologi sebagai sarana ilmu pengetahuan maupun sebagai ilmu pengetahuan itu sendiri.
Berbagai peran telah disumbangkan oleh teknologi dalam dunia pendidikan maupun di luar dunia pendidikan.
Selain keempat peran teknologi di dunia pendidikan yang telah disebutkan di atas, masih banyak peran lain yang dirasakan oleh berbagai pihak, khususnya di dunia pendidikan.
Guna menambah pengetahuan pendidik, maka pendidik dapat membaca berbagai literasi, serta dapat mengikuti berbagai pelatihan, salah satunya DIKLAT 35JP “Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Pada Kurikulum Merdeka. Pelaksanaan 5-8 Maret 2022. DAFTAR SEKARANG!
Narahubung:
http://wa.me/6285161610200 (Lid)