Higher Order Thinking Skills – Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat, menyatakan kembali, atau merujuk tanpa melakukan pengolahan.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi bisa dilatih dengan proses pembelajaran di kelas. Supaya siswa mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka proses pembelajarannya memberikan ruang untuk menemukan konsep pengetahuan berbasis aktivitas.
Hal tersebut karena aktivitas dalam proses pembelajaran dapat mendorong siswa untuk membangun kreativitas dan juga meningkatkan berpikir kritis.
Berawal dari proses pembelajaran di kelas, siswa mulai untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Sehingga, siswa akan menjadi terbiasa menghadapi soal-soal HOTS.
Penyusunan soal HOTS dapat menggunakan berbagai bentuk, seperi pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, uraian, melengkapi maupun jawaban singkat. Sehingga guru harus lebih kreatif dalam pemberian stimulusnya.
Guru dituntut untuk membuat dan mengembangkan instrumen penilaian yang dapat melatih kemampuan siswa berpikir tingkat tinggi. Pada penyusunan soal instrumen penilaian soal HOTS guru juga harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman materi.
Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah, yaitu:
- Menganalisis (analyzing-C4)
- Mengevaluasi (evaluating-C5)
- Mengkreasi (creating-C6)
Karakteristik Soal HOTS
Mengukur Kemampuan Berpikiir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir krtis (critical thinking), berpikir kreatif (creatve thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making).
Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh siswa.
Berbasis Permasalahan Konstektual
Soal-soal HOTS adalah asesmen yang berbasis situasi nyata di dalam kehidupan sehari-hari, dimana siswa diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Menggunakan Bentuk Soal Beragam
Berikut ini terdapat beberapa alternatif bentuk soal yang bisa digunakan untuk menulis butir-butir soal HOTS (yang digunakan pada model pengujian PISA), antara lain:
1. Pilihan Ganda
Umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban tersebut terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (distractor).
2. Pilihan Ganda Kompleks (Benar/Salah, atau Ya/Tidak)
Tujuan dari bentuk soal ini yaitu menguji pemahaman siswa terhadap permasalahan secara komprehensif terkait antara pernyataan satu dengan yang lainnya.
3. Isian Singkat atau Melengkapi Soal Isian Singkat
Bentuk soal ini yaitu menuntut siswa untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata, frase, angka, maupun simbol.
Karakteristik soal isian singkat, yaitu:
- Bagian kalimat yang harus dilengkapi hanya satu bagian dalam rasio butir soal, atau paling banyak dua bagian agar tidak membingungkan siswa.
- Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau waktu.
- Jawaban Singkat atau Pendek Soal
Bentuk soal ini yaitu soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frase terhadap suatu pertanyaan.
Karakteristik soal jawaban singkat, antara lain:
- Menggunakan kalimat pertanyaan langsung atau kalimat perintah
- Pertanyaan atau perintah jelas, agar mendapatkan jawaban yang singkat
- Panjang kata atau kalimat yang harus dijawab oleh siswa di semua soal diusahakan relatif sama
- Hindari penggunaan kata, kalimat, atau frase yang diambil langsung dari buku teks. Hal ini karena dapat mendorong siswa untuk sekadar mengingat atau menghafal saja apa yang tertulis di buku.
- Uraian
Soal bentuk ini merupakan soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.
Langkah-langkah Menyusun Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Dalam menyusun soal HOTS, penulis soal dituntut untuk menentukan perilaku yang akan diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan dalam konteks tertentu sesuai dengan perilaku yang diharapkan.
Untuk dapat menyusun soal HOTS dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal, dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan.
Berikut ini langkah-langkah menyusun soal HOTS, yaitu:
Menganalisis KD yang Dapat Dibuat Soal HOTS
Hal utama yang dilakukan dalam menyusun soal HOTS yaitu guru memilih KD yang akan dibuat soal HOTS. Hal ini karena tidak semua KD dapat dibuatkan menjadi model soal HOTS.
Menyusun Kisi-kisi Soal
Penulisan kisi-kisi soal HOTS bertujuan membantu guru dalam menuliskan butir soal HOTS. Kisi-kisi tersebut diperlukan guru dalam pemilihan KD yang dapat dibuat soal HOTS, memilih materi pokok terakit dengan KD yang akan diuji, merumuskan indicator soal, dan menentukan level kognitif.
Memilih Stimulus yang Menarik dan Kontesktual
Penggunaan stimulus diusahakan yang menarik agar mendorong siswa untuk membaca stimulus. Stimulus kontekstual adalah stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong siswa untuk membaca.
Menulis Butir Pertanyaan Sesuai dengan Kisi-kisi Soal
Kaidah penulisan butir soal HOTS berbeda dengan penulisan butir soal pada umumnya. Perbedannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan Bahasa relative sama.
Membuat Pedoman Penskoran (Rubrik) atau Kunci Jawaban
Setiap penulisan soal HOTS hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, dan isian singkat.
Penyusunan soal HOTS umumnya dengan rangsangan yang bersifat sesuai dengan konteks nyata dan juga menarik.
Rangsangan tersebut dapat berasal dari sains, pendidikan, dan lain-lain, serta permasalahan di lingkungan sekitar seperti budaya, adat di daerah.
Dengan demikian, dalam penilaian kelas disarankan untuk menggunakan soal HOTS, hal ini bertujuan agar siswa dapat terlatih berpikir kritis.
Tips Membuat Soal HOTS
Berikut ini terdapat beberapa tips yang dapat digunakan dalam penyusunan soal HOTS, yaitu:
- Diusahakan menggunakan konteks nyata yang mudah dipahami oleh siswa
- Buat pertanyaan berdasarkan bagan atau gambar bertujuan untuk merangsang anak berpikir kritis. Dengan menggunakan bagan maupun gambar dapat untuk merangsang siswa berpikir lebih.
- Tanyakan alasan dari jawaban yang telah diberikan
- Gunakan variasi bentuk soal yang beragam. Variasi soal tersebut dapat digunakan berupa isian maupun pilihan ganda.
Penyusunan soal-soal HOTS bertujuan untuk mengukur kemampuan, mentransfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, serta menelaah ide dan informasi secara kritis.
Dalam penyusunan soal HOTS diutamakan harus berbasis dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari atau secara kontekstual. Sehingga, diharapkan siswa dapat menerapkan berbagai konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Melalui soal-soal Higher Order Thinking Skills (HOTS), siswa diharapkan mempunyai kemampuan untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply), dan mengintegrasikan (integrate) berbagai ilmu pengetahuan.
e-Guru menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI