Menurut data yang diperoleh dari APJII (Asosiasi Pengelola Jasa Internet Indonesia), jumlah pengguna internet di Indonesia menembus angka 2 juta orang dan selalu mengalami peningkatan di setiap tahun. Angka tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat hal ini bisa membawa dampak negatif jika masyarakat tidak siap dalam menghadapi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh media internet tersebut.
Salah satu contoh media internet yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah sosial media, game online dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan tersebut, masyarakat perlu meningkatkan literasi digital sehingga bisa membawa banyak manfaat.
Literasi dalam menggunakan sosial media penting untuk mengurangi dampak negatif dari media tersebut. Salah satu contoh yang paling banyak menimbulkan masalah akhir-akhir ini adalah beredarnya berita bohong atau yang biasa disebut dengan hoaks melalui media sosial. Berita hoaks tersebut dengan mudahnya disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan maksud tertentu.
Jika netizen tidak hati-hati dalam mengkonsumsi atau kurang jeli saat membagikan berita yang diperolehnya kepada orang lain, maka berita bohong akan tersebar kemana-mana sehingga bisa menimbulkan berbagai permasalahan di negara. Bahkan dalam beberapa kasus di negara lain, berita bohong dapat mengancam kestabilan suatu negara. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan sosial media sehingga bisa mendapatkan manfaat dan tetap produktif dengan keberadaan media tersebut.
Literasi digital yang kedua adalah kesadaran untuk menghargai dan melindungi data privasi diri kita dan orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga perilaku kita agar tidak memamerkan data pribadi atau bahkan data orang lain di internet. Salah satu contoh kasus yang paling berbahaya adalah ketika seseorang dengan sengaja mem-posting data pribadinya yang berasal dari dokumen penting hingga akhirnya tanpa sengaja dapat dilihat oleh oknum yang berniat jahat. Hal seperti itu dapat menimbulkan berbagai permasalahan di kemudian hari.
Contoh lainnya adalah sering sekali kita menaruh berbagai keterangan pribadi di akun media sosial seperti tanggal lahir, nama masing-masing anggota keluar sehingga berpotensi juga untuk disalahgunakan oleh pihak lain. Meskipun asumsi kita hal tersebut sangat sederhana, namun di luar dugaan ternyata banyak masalah yang dapat terjadi dari hal sederhana seperti itu.
Literasi ketiga yang harus dimiliki masyarakat adalah terkait game online. Banyak isu beredar baik berasal dari guru maupun orang tua murid bahwa pemberian hak akses anak terhadap gadget harus diiringi dengan pengendalian yang tepat agar anak memiliki batasan mana yang bisa bebas digunakan dan mana yang tidak. Hal ini dikarenakan anak-anak bisa melupakan banyak hal jika sudah bermain game online. Padahal alangkah baiknya jika fasilitas internet yang diberikan bisa digunakan dengan produktif seperti untuk belajar online sehingga penggunaan internet dapat membawa manfaat positif.
Langkah yang Perlu Diambil
Dilatarbelakangi oleh berbagai hal tersebut di atas, pemerintah di negara maju seperti UK telah mengambil langkah untuk memerangi hal tersebut. Langkah-langkah konkret perlu diambil agar ketahanan nasional negara tetap terjaga dengan baik. Salah contohnya adalah membuat peraturan terkait dalam penjagaan privasi data masyarakat. Hal lainnya adalah membuat berbagai kebijakan dan peraturan menindaklanjuti kejahatan siber sehingga ada sanksi berupa hukuman yang dapat menimbulkan efek jera bagi pelanggar peraturan tersebut.
Pemerintah juga perlu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap literasi digital bisa membawa dampak positif bagi negara. Misalnya memberi pelatihan atau workshop atau seminar yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam bersosial media sehingga diperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang turut serta menciptakan media internet yang baik untuk semua orang.
Ditulis oleh: Rika Yuliana