Penting ! Ini Isi Komponen Yang Wajib Ada Dalam Modul Ajar di Kurikulum 2022

- Editor

Senin, 7 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Modul Ajar akan menjadi agenda wajib yang harus disiapkan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2022. Modul ajar ini bisa dianggap layaknya RPP namun lebih lengkap dan rinci.  

Dasar dari proses penyusunan modul ajar adalah komponen-komponen isi dalam modul ajar itu sendiri. Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.  Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.

Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. (Baca Juga : Panduan Lengkap Modul Ajar Kurikulum 2022 : Konsep, Prinsip, Kriteria, Komponen, Langkah-Langkah, Beserta Contohnya)

Kali ini akan membedah secara rinci mengenai komponen-komponen Modul Ajar sebagai berikut

1. Informasi Umum Dalam Modul Ajar

a. Identitas Penulis Modul

Identitas penulis modul dapat memiliki susunan sebagai berikut

  • Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
  • Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
  • Kelas yang diampu
  • Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing).

b. Kompetensi Awal

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.

c. Profil Pelajar Pancasila

Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran. Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar.  

Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui (terlihat dengan jelas di dalam): materi/isi pelajaran, pedagogi, dan/atau kegiatan projek atau asesmen. Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan.

d. Sarana dan Prasarana

Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan.

Sementara, prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.

e. Target Peserta Didik

Peserta didik yang menjadi target yaitu:

  • Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
  • Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb. 
  • Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

f. Model-Model Pembelajaran

Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

Dalam Kurikulum 2022, guru diharapkan menggunakan model-model pembelajaran inovatif di Abad 21 khususnya seperti model pembelajaran Project Based Learning, Discovery Learning, Problem Based Learning , dan lainnya. (Baca Juga : 9 Model Pembelajaran Abad 21).

2. Komponen Inti Dalam Modul Ajar

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman. Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.

Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk: pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.

b. Pemahaman Permakna

Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kalimat pemahaman bermakna:

  • Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
  • Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.

c. Pertanyaan Pemantik

Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik. Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran. Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan pemantik sebagai berikut:

  • Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
  • Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?

d. Kegiatan Pembelajaran

Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara konkret, disertakan opsi/ pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.

Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.

e. Asesmen Pembelajaran

Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 

Jenis – jenis asesmen pembelajaran diantaranya,

  • Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik).
  • Asesmen selama proses pembelajaran (formatif).
  • Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).

Bentuk-bentuk asesmen pembelajaran yang bisa dilakukan oleh guru

  1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.
  2. Tes Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah). Bentuk lainnya yang bisa dicoba diantaranya, berupa
    1. Esai. Bertujuan 1) mengasah keterampilan menulis akademis siswa, seperti mengembangkan argumen, menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan referensi dengan tepat. 2) Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.
    2. Jurnal. Bertujuan 1) melatih kemampuan siswa untuk mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan. 2) Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan siswa kebebasan berpikir kreatif. 3) Menjadi alat untuk siswa merefleksikan perkembangan mereka secara berkesinambungan.
    3. Poster. Mendorong kemampuan siswa untuk mengeksplorasi topik dan mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin.
    4. Kuis atau memberikan soal dapat dilakukan dengan berbagai cara, 1) Kuis pilihan ganda, 2) Kuis pertanyaan, 3) Menerapkan umpan balik.
  3. Tes lisan. Bentuk-bentuk tes lisan asesmen formatif dan sumatif diantaranya
    1. Diskusi kelas. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa di depan publik dan mengemukakan pendapat. Dan, melatih siswa untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
    2. Produk. Dapat mengembangkan kreativitas siswa dan juga menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa. Produk ini dapat berupa membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital (Mis. memposting video tentang materi sejarah kemerdekaan), produk seni (Mis. membuat puisi, novel) dll.
    3. Drama. Bertujuan mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi siswa. Mendorong siswa untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis siswa.
    4. Presentasi. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam.
    5. Tes lisan lainnya dapat berupa 1) Kuis tanya jawab secara lisan. 2) Mengonfirmasi pemahaman siswa. 3) Menerapkan umpan balik.

f. Pengayaan Dan Remedial

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

g. Refleksi Peserta Didik Dan Guru.

Refleksi biasanya dilakukan diakhir kegiatan, dalam bentuk sebuah pertanyaan yang mendalam, kritis dan renungan mengenai materi yang telah dipelajari. Tujuannya agar melatih siswa untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri. Dan hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran siswa.

3. Lampiran Dalam Modul Ajar

a. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik termasuk peserta non-reguler.

b. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran

c. Glosarium

Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.

d. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)

Contoh-Contoh Modul Ajar

>> Contoh Modul Ajar 1 <<

>> Contoh Modul Ajar 2 <<

>> Contoh Modul Ajar 3 <<

Silakan Bapak dan Ibu Guru dapat Ikuti Workshop online 35JP “Model Pembelajaran SUPER Berbasis Ponsel untuk Mendukung Kurikulum Prototipe”. Klik LINK INI untuk mendaftar jadi peserta.

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 1,800 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis