Penting Diketahui Guru! Ada 2 Jenis Rapor Untuk 1 Siswa Dalam Kurikulum Merdeka, Cek Penjelelasan Selengkapnya Disini

- Editor

Kamis, 7 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Esensi kurikulum merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi belajar yang mana setiap siswa memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Tujuan merdeka belajar adalah untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif.

Untuk saat ini, kurikulum 2013 tetap dapat digunakan untuk mempersiapkan sekolah dalam menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan kurikulum merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing.

Kurikulum merdeka yang sebelumnya dikenal dengan sebutan kurikulum prototipe ini dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Kurikulum merdeka diharapkan mampu mendukung pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19 yang memunculkan learning loss mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar pancasila.

2. Fokus pembelajaran pada materi esensial akan membuat pembelajaran lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kemampuan siswa dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Salah satu hal yang berbeda dari kurikulum merdeka ini adalah tentang adanya 2 jenis rapor yang akan digunakan dalam kurikulum merdeka belajar, dimana sebelumnya hanya ada 1 jenis rapor. Kedua jenis rapor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rapor intrakurikuler merupakan rapor yang berisi hasil belajar setiap mata pelajaran. Rapor ini diberikan setiap 6 bulan atau per semester.

2. Rapor proyek penguatan profil pelajar pancasila merupakan rapor yang diberikan satu tahun sekali yang mana pada setiap akhir semester genap. Ada beberapa perbedaan antara kurikulum merdeka belajar dengan kurikulum 2013, salah satunya yaitu pelajaran agama yang biasanya diterapkan selama 3 jam.

Dalam kurikulum merdeka belajar, mata pelajaran agama akan terbagi dua yakni tatap muka 2 jam dan 1 jam sisanya dialihkan menjadi proyek. Sehingga dalam kurikulum merdeka belajar ada dua metode pembelajaran yaitu intrakurikuler dalam bentuk belajar secara tatap muka dan ada metode penguatan yang dilakukan dalam bentuk proyek penguatan profil pelajar pancasila.

Tujuan diberlakukannya proyek penguatan profil pelajar pancasila adalah penguatan karakter siswa sehingga tidak hanya sebatas teori saja. Penguatan karakter utama tersebut antara lain di bidang kebhinekaan, gotong royong, religius, bernalar kritis, kreatif dan beriman.

Berdasarkan dua sisi pembelajaran tersebut maka dalam kurikulum merdeka ada 2 jenis rapor yang akan diberikan kepada siswa yaitu rapor intrakurikuler dan rapor proyek penguatan profil pelajar pancasila.

Dalam rapor intrakurikuler tersebut ada perbedaan dari segi tampilannya yang mana pada bagian awal terdapat identitas siswa yang mana ada penambahan bagian “Fase” di kolom identitas. Sedangkan dibagian penjelasannya terlihat lebih sederhana karena hanya menjelaskan tentang mata pelajaran, nilai akhir, dan capaian kompetensi.

Di bagian bawah, hanya terdapat kegiatan ekstrakulikuer, predikat, keterangan, dan beberapa kolom tanda tangan, sehingga Rapor Intrakurikuler di kurikulum merdeka belajar ini hanya 2 lembar. Sedangkan untuk rapor proyek penguatan profil pelajar pancasila juga memiliki tampilan yang sederhana yaitu hanya ada bagian identitas, kegiatan 1, kriteria kegiatan 1, dan nilai.

Saat ini sedikitnya sudah ada 2.500 sekolah atau 31,5 persen sekolah yang sudah menggunakan kurikulum merdeka ini. Kurikulum ini diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih sederhana, fokus, dan beban materi lebih ringan.

Meskipun tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran untuk menerapkan kurikulum merdeka ini, namun sekolah yang akan menerapkan kurikulum merdeka harus memenuhi beberapa kriteria pokok yaitu memiliki minat dan komitmen menerapkan kurikulum merdeka untuk memperbaiki pembelajaran.

Daftar Sekarang ! Jadilah Member e-Guru.id Untuk Meningkatkan Pengetahuan Serta Kemampuan Anda Agar Bisa Menjadi Pendidik Yang Hebat. Dapatkan Berbagai Macam Pelatihan Gratis Serta Berbagai Bonus Lainnya. Daftar Sekarang dan Dapatkan Diskon Hingga 50%

DAFTAR SEKARANG

Penulis : (EYN/EYN)

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 104 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis