2. Asesmen Diagnostik Non-kognitif
Asesmen diagnostik nonkognitif merupaan jenis asesmen diagnostik yang digunakan untuk mengetahui kesiapan mengetahui kesiapan belajar siswa dari segi non materi.
Asesmen diagnostik non kognitif terdiri dari tiga kelompok pertanyaan, yaitu tentang motivasi diri, dukungan keluarga, hingga sarana dan prasarana di rumah.
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut:
- Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
- Aktivitas siswa selama belajar di rumah
- Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
- Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Tujuan dari penggunaan asesmen diagnotik kognitif adalah sebagai berikut,
- Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
- Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
- Mengetahui kondisi keluarga siswa
- Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
- Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
- Persiapan
- Pelaksanaan
- Tindak Lanjut
Demikian penjelasan mengenai jenis asesmen diagnostik yang dapat menunjang pembelajaran inovatif sebagai upaya dalam penerapan kurikulum merdeka dalam pembelajaran sekolah.
Untuk memperdalam mengenai model pembelajaran inovatif dalam pembentukan sekolah yang berkualitas. Guru dapat mengikuti Bimtek 40JP yang berjudul “Model Pembelajaran Inovatif Merdeka Belajar Menuju Sekolah Berkualitas di Tahun Ajaran 2023”.
Segera daftarkan diri anda dalam link berikut bit.ly/Diklat40JPPembelajaranInovatif dan menghubungi Rekan Bayu untuk mengetahui informasi lebih lanjut (wa.me/6285795590759).
(gan/gan)
Halaman : 1 2