Kiat Sukses Menghadapi Visitasi Akreditasi Sekolah

- Editor

Sabtu, 3 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Visitasi akreditasi sekolah menjadi momok mengerikan bagi para guru. Bahkan, kegiatan ini dianggap sebagai beban berat dalam dunia pendidikan. Ini karena guru berpikir keras agar penilaian dan capaian sekolah tetap stabil atau bahkan meningkat. Banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari berkas pembelajaran, administrasi sekolah, dan masih banyak lagi. Itulah nanti yang akan menentukan kelayakan suatu lembaga dalam melaksanakan program pendidikan.

Apakah hasil akreditasi begitu penting? Tentu saja, ini menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan. Kenyataannya, selain nilai moral, harga diri serta pencitraan suatu lembaga juga bergantung pada penilaian ini. Semakin baik nilai akreditasi suatu sekolah, semakin berkelas dan berbobot pula harga dirinya.

Lalu, bagaimana cara menghadapi visitasi akreditasi sekolah? Apa saja yang harus guru lakukan agar capaian sekolah bagus saat penilaian? Well, sebelum itu, mari kita bahas dulu permasalahan apa saja yang biasanya muncul dan menimbulkan rendahnya nilai akreditasi.

Permasalahan yang Sering Muncul Saat Visitasi Akreditasi Sekolah

Beberapa permasalahan yang kerap kali muncul selama pelaksanaan visitasi adalah:

Penataan dokumen tidak sistematis

Permasalahan ini sangat umum dan sering muncul saat menjelang atau bahkan ketika akreditasi berlangsung. Kebanyakan para staff pengajar menyiapkan berkas asal-asalan apalagi jika jangka waktunya cukup singkat. sehingga penataannya tidak teratur dan sistematis. Hal ini pun menimbulkan permasalahan lain seperti kesulitan meencari berkas saat assessor membutuhkannya. Kemungkinan besar, hasil akreditasi pun tidak sesuai harapan.

Berkas tidak lengkap

Permasalahan ini bisa juga lahir karena adanya kesalahan pada nomor satu. Lengkap tidaknya suatu berkas sangat menentukan nilai akreditasi. Semua dokumen tersebut merupakan bukti fisik pengabdian para pendidik. Itu yang akan menjadi salah satu patokan para pengawas dalam menilai. Jika dokumen yang hendak dinilai tidak terpenuhi semua, assessor bisa saja memberikan penilaian yang rendah.

Biasanya, masalah ini muncul karena pihak sekolah belum siap sepenuhnya untuk menghadapi visitasi. Sehingga, mereka mempersiapkan berkas seadanya saja. Namun, hal semacam ini justru menjadi bumerang tersendiri karena pemberkasan tersebut menunjukkan bagaimana kondisi riil para tenaga pendidik sesungguhnya.

Prasarana tidak sesuai standar

Selain dokumen pembelajaran, tim assessor juga menilai fasilitas atau prasarana sekolah. Tentunya, semua itu masih berkesinambungan antara berkas dan fasilitas, apakah sesuai atau tidak.

Jika dalam berkas menyatakan bahwa keadaan sekolah bagus sedangkan kenyataannya prasarana rendah, penilaian juga akan rendah. Maka dari itu, guru sebaiknya melengkapi kebutuhan sekolah sesuai standar yang ditentukan oleh dinas pendidikan.

Waktu terbatas

Sebenarnya, tidak ada yang namanya waktu terbatas untuk mempersiapkan segala kebutuhan visitasi akreditasi sekolah. Guru memang sudah berkewajiban membuat dan melengkapi perangkat pembelajaran sebelum penilaian berlangsung, begitupun staf lainnya.

Jika semua pihak sekolah menyadari itu dan mau melaksanakannya sejak awal, pemberkasan akan berjalan baik tanpa ada kekurangan. Sebaliknya, jika pihak sekolah menunda dan mengerjakannya menjelang akreditasi, maka semua perencanaan tidak selesai dengan baik mengingat waktunya yang sangat singkat.

Strategi Menghadapi Visitasi Sekolah

Setiap lembaga pasti berharap akreditasi berjalan lancar dengan nilai memuaskan. Artinya, sekolah mendapatkan skor tinggi dari assessor sebagai bentuk penghargaan kerja keras semua pihak. Umumnya, sekolah dikatakan unggul apabila nilai akreditasinya antara 91-100. Rentang nilai itulah yang menjadi dambaan semua guru.

Lantas, bagaimana cara mewujudkan harapan tersebut? Semua akan terasa mudah jika pihak sekolah mau bekerja sama. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan bersama untuk menghadapi visitasi akreditasi sekolah:

Halaman Selanjutnya

membentuk tim akreditasi

Berita Terkait

4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua
Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat
Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1
Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa
5 Strategi Sederhana Guna Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa
Cara Menghitung Gaji Kenaikan Pensiunan Guru Terbaru
Berita ini 1,001 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Mei 2024 - 10:56 WIB

4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua

Rabu, 17 April 2024 - 19:56 WIB

Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat

Senin, 8 April 2024 - 10:30 WIB

Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim

Kamis, 21 Maret 2024 - 08:13 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:57 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:32 WIB

Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:06 WIB

5 Strategi Sederhana Guna Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa

Selasa, 12 Maret 2024 - 10:46 WIB

Cara Menghitung Gaji Kenaikan Pensiunan Guru Terbaru

Berita Terbaru

PPG Angkatan 1 Kemenag Resmi Dibuka pada 15 Mei 2023, Kuota untuk 6.300 Guru Madrasah

News

Study Tour Disebut Jadi Ladang Bisnis Sekolah

Jumat, 17 Mei 2024 - 22:30 WIB