4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua

- Editor

Selasa, 7 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nurwakhyuningsih/
Guru SD Negeri 02 Taman Kabupaten Pemalang

Nurwakhyuningsih/ Guru SD Negeri 02 Taman Kabupaten Pemalang

Memiliki anak yang sukses adalah dambaan semua orang tua. Oleh karena itu, seringkali orang tua memberikan nasihat yang dianggap baik kepada mereka. Tapi faktanya, terdapat sejumlah kalimat yang terlontar dari orang tua kepada anak namun hal tersebut justru dapat menghambat perkembangan anak untuk meraih kesuksesan mereka.

Di dalam memberikan arahan kepada anak, orang tua tentu saja menggunakan sejumlah metode di dalam mendidik mereka. Dengan kata lain, setiap orang tua memiliki cara masing-masing dalam mendidik anak.

Di antara cara memberikan arahan kepada anak adalah dengan cara memberikan nasihat-nasihat yang dianggap baik. Dengan harapan, kata-kata yang diberikan tersebut dapat dipahami oleh anak-anak dan dapat dilaksanakan.

Dan sebagai orang tua memang harus melakukan hal tersebut untuk mengarahkan mereka. Namun perlu diketahui bahwa terdapat sejumlah kalimat atau arahan yang sebenarnya tidak baik dilakukan oleh orang tua kepada anak mereka.

Nah, berikut ini adalah kalimat yang sering dilontarkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka namun justru dapat memiliki dampak yang buruk terhadap pengembangan mereka, yang dikutip dari pakar pengasuhan anak asal Amerika Serikat Margo Machol Bisnow.

Pengetahuan ini, mungkin nantinya dapat menjadi pertimbangan untuk para orang tua di dalam mendidik anak-anak setiap harinya.

Berikut adalah empat kalimat tersebut yang telah terbukti dapat menghambat perkembangan anak di dalam mencapai kesuksesan.

Pertama, “Kamu tidak boleh main setelah sekolah, sampai nilaimu di sekolah bagus!”

Sekilas, kata-kata tersebut terdengar bagus yang dipercaya akan memberikan dorongan kepada agar mendapatkan nilai bagus di sekolah. Orang tua mengira dengan ancaman tersebut, mungkin akan mendorong anak untuk mendapatkan nilai yang bagus di sekolah agar mereka bisa bermain lagi dengan teman-teman.

Namun tahukah Anda bahwa kata-kata tersebut sebenarnya tidak baik.

Bagaimanapun, anak-anak memiliki dunianya sendiri, yaitu dunia bermain. Ketika orang tua membatasi ruang ekspresi mereka (di tempat bermain) maka hal tersebut akan sangat tidak baik untuk perkembangan anak.

Untuk itu, orang tua harus memahami hal tersebut. Anak-anak memiliki dunianya sendiri dan orang tua harus memahaminya.

Orang tua tak harus memaksakan kehendaknya terhadap anak. Sebab, kehendak anak dan orang tua bisa saja berbeda. Jika dipaksakan secara terus menerus, maka hal tersebut akan membuat anak tertekan dan tidak dapat berkembang secara maksimal.

Apalagi, bermain bagi anak-anak sebenarnya adalah tempat belajar mereka. Dan hal ini terkadang tidak dipahami oleh orang tua.

Ya, tempat bermain adalah tempat belajar yang sebenarnya bagi anak kecil. Sebab, di tempat tersebut, mereka akan belajar banyak hal termasuk melakukan sosialisasi dengan teman sejawatnya dan tempat belajar hal-hal yang baik lainnya.

Oleh karena itu, orang tua tak perlu terlalu membatasi anak ketika ingin bermain. Apalagi menggunakan ancaman hanya boleh bermain ketika sudah mendapatkan nilai bagus di sekolah.

Halaman Berikutnya

Kedua, “Saya akan memberikan kamu uang jajan tambahan jika……

Berita Terkait

Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat
Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1
Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa
5 Strategi Sederhana Guna Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa
Cara Menghitung Gaji Kenaikan Pensiunan Guru Terbaru
Penggunaan AI di Sekolah Peluang atau Ancaman? Ini Kata Dosen Harvard University dan Mendikbudristek
Berita ini 146 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Mei 2024 - 10:56 WIB

4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua

Rabu, 17 April 2024 - 19:56 WIB

Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat

Senin, 8 April 2024 - 10:30 WIB

Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim

Kamis, 21 Maret 2024 - 08:13 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:57 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:32 WIB

Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:06 WIB

5 Strategi Sederhana Guna Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa

Selasa, 12 Maret 2024 - 10:46 WIB

Cara Menghitung Gaji Kenaikan Pensiunan Guru Terbaru

Berita Terbaru

PPG Angkatan 1 Kemenag Resmi Dibuka pada 15 Mei 2023, Kuota untuk 6.300 Guru Madrasah

News

Study Tour Disebut Jadi Ladang Bisnis Sekolah

Jumat, 17 Mei 2024 - 22:30 WIB