Membentuk tim akreditasi
Selain tim penilai dari pusat, pihak sekolah juga bisa membentuk tim akreditasi sendiri. Tujuannya adalah agar persiapan hingga pelaksanaan akreditasi berjalan sistematis. Tim ini bertanggung atas suksesnya program visitasi. Oleh karena itu, kepala sekolah harus menunjuk figur atau guru yang berintegritas dan berkomitmen tinggi.
Selain itu, pihak yang terpilih dalam tim akreditasi juga harus memahami dan menguasai segala hal terkait akreditasi. Artinya, kemampuan yang dimiliki memadai, seperti mahir dalam bidang administrasi, teknologi, serta bidang-bidang akreditasi lainnya. Dengan begitu, tim siap berhadapan dengan para pengawas tanpa rasa ragu.
Menyusun time schedule
Faktanya, visitasi akreditasi sekolah mengharuskan para guru menyiapkan beragam berkas. Semua dokumen tersebut menjadi bukti fisik masa pengabdian. Untuk melengkapi berkas-berkas tersebut, guru memerlukan waktu yang cukup panjang serta penataan yang sistematis.
Maka dari itu, sangat penting sekali membentuk time schedule. Dengan rancangan waktu ini, guru bisa mengatur persiapan visitasi akreditasi dengan cermat. Sehingga, semua pihak baik guru ataupun sekolah dapat menilai, mengevaluasi, menganalisis, serta menindaklanjuti setiap tahapan dari awal hingga akhir.
Menguasai perangkat visitasi akreditasi
Seperti yang telah disinggung si poin pertama, bahwasanya tim akreditasi juga harus memiliki kualitas yang bagus dari segi skill. Salah satunya yakni skill dalam bidang teknologi (IT). Ilmu tersebut sangat membantu dalam mengoperasikan perangkat akreditasi. Perangkat tersebut antara lain instrumen akreditasi, pengumpulan data, penskoran, dan juga informasi pendukung.
Tim akreditasi harus benar-benar menguasai semua perangkat tersebut. Bahkan, jika perlu, tim harus hapal teknik pengoperasiannya. Ini karena proses akreditasi sangat bergantung pada kelancaran pihak yang menjalankan IT. Jika tim terpilih tidak menguasainya, input data hingga penilaian akan sangat kacau.
Pembagian tugas
Sebenarnya, setiap guru punya tanggung jawab masing-masing, seperti melengkapi perangkat pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampuh. Namun, bukan berarti guru lepas tanggung jawab terhadap tugas lain. Itulah sebabnya, tim perlu membagi tugas secara rinci. Yang pasti, pembagian tersebut harus sesuai dengan standar dan prosedur yang ada.
Selain itu, masing-masing standar harus memiliki penanggung jawab. Maka, tim harus membagi anggota dan memilih satu orang sebagai ketuanya. Pembagian ini akan membantu memonitoring persiapan dan pelaksanaan akreditasi. Ketika ditemukan adanya masalah atau kekurangan, penanggung jawab dan semua anggota bisa segera menemukan pemecahannya.
Halaman Selanjutnya
Mempelajari dan menguasai teknik penilaian akreditas
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya