Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

- Editor

Kamis, 26 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Model Pembelajaran Problem Solving – Pendidikan berperan penting dalam mencetak sumber daya yang berkualitas yang dapat berkompetisi di era teknologi seperti sekarang. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh siswa untuk bersaing di dunia yang semakin canggih. Untuk mengasah kemampuan berpikir kritis siswa, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan mempertimbangkan materi yang akan diajarkan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah melalui penerapan model pembelajaran problem solving.

Melalui penerapan pembelajaran problem solving, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis agar nantinya mereka lebih paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.

Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving merupakan suatu model pembelajaran yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisis situasi, dan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah dengan mengambil tindakan untuk mengambil keputusan melalui berpikir yang kritis.

Problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat penting karena dengan mengetahui cara untuk menyelesaikan masalah, maka pembelajaran akan lebih mudah untuk diingat.

Tujuan Model Pembelajaran Problem Solving

Menuru Chotimah & Fathurrohman (2018), tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

  1. Peserta didik menjadi lebih terampil dalam menyeleksi informasi yang relevan kemudian melakukan analisis dan akhirnya meneliti kembali hasil yang telah diperoleh.
  2. Kepuasan intelektual akan muncul dari dalam sebagai hasil intrinsic peserta didik.
  3. Meningkatnya potensi intelektual peserta didik.
  4. Peserta didik belajar bagaimana cara melakukan proses penemuan.

Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menganalisis sebuah informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan terhadap suatu hal dalam kegiatan sehari-hari.

Orang yang memiliki pemikiran kritis tentu akan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik, tidak mudah menilai suatu masalah sebelum melakukan observasi, serta tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

Cara berpikir kritis tidak datang secara natural, tetapi harus dilatih dari waktu ke waktu selama proses kehidupan. Berikut ini adalah sintaks model pembelajaran problem solving untuk dapa meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa:

  1. Merumuskan Masalah
    Langkah pertama untuk menyelesaikan suatu masalah adalah dengan membuat rumuskan masalah. Rumusan masalah bertujuan agar suatu penelitian tidak keluar dari pembahasan, dengan kata lain rumusan masalah digunakan untuk menghindari adanya fokus penelitian yang melebar dan tidak sesuai dengan tujuan awal masalah.Rumusan masalah harus dibuat dengan efektif dan terencana.
  2. Menelaah Masalah
    Dalam penggunaan model problem solving, menelaah masalah sangat diperlukan agar siswa dapat menggunakan pengetahuan untuk memerinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang.
  3. Merumuskan Hipotesis
    Kemampuan lainnya yang diperlukan adalah berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab-akibat, dan alternatif penyelesaian masalah.
  4. Mengumpulkan dan Mengelompokkan Data (Sebagai Bahan Pembuktian Hipotesis)
    Tahapan ini berfungsi untuk memancing kecakapan, mencari, dan menyusun data serta menyajikan data dalam bentuk gambar, tabel, atau diagram. Dalam mengumpulkan dan mengelompokkan data harus berdasarkan fakta tanpa melibatkan emosi, prasangka pribadi, atau asumsi belaka. Tanpa bukti yang akurat, suatu penelitian dapat dengan mudah dipatahkan dan esensi dari proses penelitian akan hilang. Oleh karena itu, siswa harus benar-benar memperoleh sumber data yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  5. Pembuktian Hipotesis
    hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian yang bersifat praduga dan harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Dugaan yang dibuat harus berdasarkan data awal yang telah diperoleh. Kemudian, dugaan benar ataupun salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian.
  6. Membuat Solusi

Dalam usaha memecahkan masalah, siswa perlu menentukan solusi yang tepat dengan mempertimbangkan akibat yang dapat terjadi pada setiap pilihan.

Pengaruh dan Manfaat Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Dengan melakukan berbagai macam latihan pemecahan masalah, model pembelajaran problem solving sangatlah bermanfaat untuk mengasah keterampilan berpikir kritis siswa daripada siswa harus belajar dengan cara konvensional yangmana guru sebagai guru subjek pembelajaran.

Model pembelajaran ini sangat berpengaruh pada kemampuan berpikir siswa apabila siswa mampu memecahkan masalah dengan berbagai macam langkah dengan bimbingan guru.

Dalam menemukan solusi, siswa dapat berdiskusi dengan teman ataupun guru untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir.

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh siswa ketika melakukan pemecahan masalah. Berikut ini manfaat berpikir kritis bagi kehidupan setiap individu:

1. Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Cara berpikir kritis dibutuhkan oleh semua orang dalam semua bidang profesi. Oleh karena itu, teruslah belajar untuk meningkatkan keterampilan berpikir Anda.

2. Kunci Kesuksesan

Terus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dapat membuat hasil pekerjaan lebih maksimal. Dengan begitu, siswa akan menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan menjadikannya sebagai sumber daya yang unggul.

3. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

Siswa mungkin memiliki opini, gagasan, atau ide yang dapat dikomunikasikan atau didiskusikan. Dengan berkomunkasi, siswa dapat menyerap banyak informasi yang membantunya untuk terus berpikir kritis dengan mendengarkan pendapat orang lain.

4. Membuat Keputusan dengan Matang

Kemampuan berpikir kritis dapat membuat siswa lebih mudah dalam mengambil keputusan, baik saat diskusi dengan teman ataupun keputusan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang terjadi di kehidupannya.

5. Memudahkan Kehidupan

Berpikir kritis dapat membuat siswa lebih memahami dirinya dan hal ini dapat mempermudah kehidupannya sehingga siswa tersebut mudah merasa bahagia yangmana rasa bahagia dapat berdampak pada prestasi belajar siswa.

6. Menjaga Hubungan dengan Orang Sekitar

Dalam upaya memecahkan masalah, siswa memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan memahami lebih banyak tipe orang. Dengan berpikir secara kritis, siswa tidak akan membuat kesimpulan sendiri tanpa pendapat dari teman ataupun kelompok. Dia harus menjaga hubungan dengan baik dan mengambil keputusan bersama berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.

7. Memperoleh Pengetahuan Baru

Dalam pemecahan masalah, siswa akan beradaptasi dan menerima pengetahuan-pengetahuan baru untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Siswa akan lebih terbuka dalam menerima gagasan, informasi, ataupun objek lain dari luar.

8. Melakukan Refleksi Diri

Orang yang memiliki pemikiran kritis tentu akan hidup dengan lebih bijaksana. Selain berpikir untuk menemukan solusi, mereka juga akan berpikir untuk memperbaiki kesalahan.

9. Menjadi Individu dengan Kualitas Lebih Baik

Memiliki kemampuan berpikir yang lebih matang dapat menjadikan siswa menjadi individu yang lebih baik untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Siswa juga akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan sehingga rencana mereka lebih terarah.

10. Keterampilan Bahasa, Presentasi, dan Public Speaking

Pemecahan suatu masalah dapat menjadikan siswa memiliki pemikiran yang logis, terstruktur, dan kemampuan yang baik dalam menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa dan komunikasi yang mudah dipahami. Seseorang yang berpikir kritis dapat terlihat dari cara mereka menggunakan bahasa yang baik dan sistematis yang mudah untuk dipahami, cara mereka berpresentasi, serta dari public speaking mereka di depan umum.


Silahkan dibagikan kepada guru-guru di seluruh Indonesia.

Tingkatkan literasi guru dengan join channel telegram:

https://t.me/naikpangkatdotcom

Penulis: SM

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis