Penerapan kurikulum prototipe pada jenjang sekolah dasar

- Editor

Jumat, 31 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kurikulum prototipe pada jenjang sekolah dasar merupakan kurikulum pilihan (opsi) yang dapat diterapkan satuan pendidikan mulai tahun ajaran (TA) 2022/2023 pada jenjang sekolah dasar. Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya (kurtilas).

Jika melihat dari kebijakan yang akan di ambil oleh pemerintah maka sebelum kurikulum nasional dievaluasi pada tahun 2024 maka satuan pendidikan diberikan beberapa pilihan kurikulum untuk diterapkan di sekolah.

Kurikulum prototipepada jenjang sekolah dasar diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan sekolah dasar untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan telah merancang Kurikulum prototipe ini agar dapat mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Kurikulum ini diharapkan dapat memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Ada 7 hal baru dalam kurikulum prototype, yakni:

  1. Struktur kurikulum, profil pelajar pancasila (PPP) menjadi acuan dalam pengembangan standar isi, standar proses, dan standar penilaian atau Capaian Pembelajaran (CP), prinsip pembelajaran dan assesmen pembelajaran. Secara umum struktur kurikulum terdiri dari intrakurikuler (pembelajaran tatap muka) dan pembelajaran projek.
  2. Capaian Pembelajaran (CP) merupakan rangkaian pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai kesatuan proses dan membangun kompetensi utuh (K-13 disebut KI-KD), sehingga assesmen harus mengacu kepada CP.
  3. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan tematik yang selama ini dilaksanakan di SD boleh dilaksanakan pada jenjang yang lainnya yaitu SMP, SMK dan SMK. Dan pada kelas IV, V dan VI boleh melaksanakan pembelajaran berbasis mata pelajaran.
  4. Jumlah jam pelajaran ditetapkan pertahun.
  5. Model pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran, dalam bentuk projek untuk pengembangan soft skill dan karakter (PPP), asesmen lintas mata pelajaran (sumatif). Penilaian projek pada jenjang SD paling sedikit 2x dalam setahun, dan jenjang SMP, SMA/SMK paling sedikit 3x dalam setahun.
  6. Mata pelajaran TIK dimunculkan lagi menjadi mata pelajaran informatika dan akan diajarkan mulai jenjang SMP, boleh diajarkan oleh guru mata pelajaran rumpun (IPA) atau umum lainnya jika tidak ada guru TIK di sekolah. Buku informatika disiapkan Kementerian dan sangat mudah difahami dan digunakan oleh pendidik dan peserta didik.
  7. Mata pelajaran IPA dan IPS jenjang SD kelas IV, V dan VI akan diajarkan bersamaan dengan nama mata pelajaran IPAS. Kemudian pada jenjang SMA peminatan atau penjurusan IPA, IPS dan Bahasa akan kembali dilaksanakan pada kelas XI dan XII.

Karakteristik kurikulum prototipe yaitu pertama pembelajaran dilakukan dengan berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter. Kedua fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Ketiga fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Dalam struktur kurikulum prototipe, 20 – 30 persen jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. Pembelajaran berbasis projek penting untuk pengembangan karakter untuk memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning), mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu, struktur belajar yang fleksibel, karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah

Karakteristik kurikulum prototipe pada tingkat sekolah dasar yakni penguatan pada kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik yang digunakan untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS, bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan, pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan.

Ikutilah pelatihan membuat makalah best practice yang diselenggarakan oleh e-guru.id

DAFTAR SEKARANG

Penulis : Erlin Yuliana

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis