Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek telah menegaskan untuk memberlakukan kurikulum baru pengganti kurikulum 2013, yaitu Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka menjadi salah satu pedoman pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan yang terbaru karena dinilai lebih relevan sesuai dengan tujuan pendidikan sekarang.
Melalui buku pengantar Kurikulum Merdeka yang dapat diakses pada situs kurikulum.kemdikbud.go.id, tenaga pendidikan hingga pelajar dapat memahami dengan betul maksud dalam pengembangan diri pada pembelajaran dengan Kurikulum ini.
Pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 dijelaskan bahwa perubahan kurikulum ini berkarakter fleksibel pada pembelajaran, mengacu pada kompetensi, berfokus pada pengembangan karakter maupun keterampilan siswa, dan terproyeksi pada kebutuhan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI).
Singkatnya, seluruh guru akan diberikan keleluasaan dalam melaksanakan pembelajaran untuk siswa, selama sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh Kemendikbud Ristek dan mendukung kemajuan dalam kualitas pemahaman siswa.
Pendidik juga dapat mempelajarinya terlebih dahulu melalui platform berupa aplikasi yang sudah disediakan oleh Kemendikbud Ristek yaitu Platform Merdeka Belajar. Dimana di dalamnya terdapat banyak materi, jenis pembelajaran, contoh asesmen, dan hal-hal yang berhubungan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Dengan demikian pula, seluruh aspek proses pembelajaran juga harus menyesuaikan dengan prinsip kurikulum terbaru ini. Misalnya pada mata pelajaran di kelas. Contohnya adalah mata pelajaran sejarah.
Pada pedoman sebelumnya, pelajaran sejarah dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sejarah Peminatan untuk peminatan IPS dan Sejarah Indonesia. Namun, pada implementasi yang terbaru akan dialihkan menjadi mata pelajaran “Sejarah” sehingga menjadi mata pelajaran umum.
Bila dilihat pada pelaksanaannya di kelas, maka pelajaran Sejarah Indonesia hanya memuat sebanyak 2JP selama satu minggu, dan Sejarah Peminatan terdiri dari 3JP untuk kelas X, serta 4JP untuk kelas XI dan XII. Sedangkan, untuk yang terbaru adalah menerapkan 2JP saja pada mata pelajaran Sejarah.
Halaman Selanjutnya
Model Pembelajaran Efektif pada Mapel Sejarah
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya