Oleh Sigit Mahendradata, M.Pd
Guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bantul
Maraknya rumah tahfiz di tengah masyarakat sebagai wadah pendidikan non formal, menjadi bukti bahwamasyarakat banyak yang ingin anaknya menjadi seorang tahfiz. Melihat kondisi tersebut, terutama lembaga sekolah yang berbasis agama sebagai pusat pendidikan formal perlu menampung keinginan masyarakat tersebut.
Salah satu sekolah berbasis agama yang melaksanakan program tahfiz adalah Madrasah Aliyah Negeri 1 Bantul. Dari hasil evaluasi program tahfiz di sekolah belum semuanya tercapai secara maksimal, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan target hafalannya.
Sejumlah hambatan yang terjadi di antaranya adalah sukar dalam menyelesaikan target hafalan, kurangnya minat siswa dalam menghafal.
Selain program kegiatan belajar mata pelajaran Al-Quran, tahfidz juga harus dilaksanakan. Dengan penerapan seperti ini diharapkan menghasilkan manfaat lebih besar bagi peserta didik dan juga untuk orang tua.
Menghafal adalah suatu ladang untuk mencari pahala baik untuk anak itu sendiri atau untuk orang tua. Nabi SAW bersabda: “ Siapa menghafal Al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya cahaya terang seperti matahari. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Dikarenakan putramu telah mempelajari kitab suci Al-Qur’an.”
Menghafalkan kitab suci Al-Quran yang mengandung ribuan ayat memang tidak mudah. Namun dengan menerapkan beberapa teknik tertentu menghafal bisa jadi lebih mudah. Dan berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk menghafal sekaligus membuat tidak mudah lupa.
1. Meluruskan niat, yang dapat dimulai dengan doa menghafal hanya karena Allah SWT.
2. Baca berulang-ulang terdahulu sebelum menghafal. Semakin sering dibaca, menghafal akan jadi lebih mudah.
3. Selain membaca juga bisa menulis ayat-ayat yang akan dihafal secara berulang-ulang.
4. Mengulang hafalan yang sudah didapat dengan muroja’ah. Ini adalah cara menjaga hafalan agar tetap dalam ingatan.
Selain ada teknik yang perlu dilakukan, perjuangan menjadi seorang hafiz dan menjadikan generasi pecinta kitabullah juga perlu memperhatikan beberapa hal.
Berikut ini adalah prinsip dan langkah-langkah yang harus diperhatikan agar seseorang dapat menjadi seorang penghafal Al Quran:
Yang pertama adalah memperhatikan prinsip halal. Syarat pertama untuk menjadi penghafal Al Quran adalah memastikan apapun yang masuk ke dalam tubuh harus halal dan bergizi. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi orang tua yang ingin memiliki anak penghafal Al Quran.
Selanjutnya adalah mendengarkan kepada anak kalimat Al-Quran setiap waktu. Tujuannya adalah untuk membiasakan anak dengan suara-suara Al-Quran sehingga akan lebih mudah untuk menghafalnya. Jika perlu orang tua perlu memberikan pengetahuan tentang Al-Quran sejak balita. Tujuannya tidak lain adalah untuk mencetak generasi qurani sejak kecil.
Ketiga, orang tua harus bisa menjadi teladan bagi anak. Mau tidak mau, orang tua adalah cerminan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Supaya anak bisa menghafal Al-Quran, maka orang tua harus dapat memberikan suri tauladan dengan sering membaca atau menghafal ayat demi ayat.
Keempat, memberikan pengenalan tentang Al-Quran sejak masih dalam kandungan. Orang tua bayi perlu selalu membudayakan untuk membaca atau menyetel audio berupa lantunan ayat suci Al-Quran. Meski masih dalam kandungan, memori bayi memiliki kemampuan untuk menangkap suara-suara di lingkungan sekitar.
Kelima, mencari cara mengajar yang unik. Masa anak-anak adalah masa untuk bermain. Hal ini terkadang membuat mereka sulit fokus pada satu hal dan mudah teralihkan kepada hal lain. Untuk itu, ketika mengajarkan Al-Quran pada anak, perlu dicarikan solusi agar anak bisa sambil belajar saat mereka bermain.
Selanjutnya, jangan lupa memberikan apresiasi kepada anak. Ketika anak-anak sudah mau belajar Al-Quran, beri apresiasi mereka minimal dengan kata-kata atau kalimat yang bisa membangkitkan motivasi menghafal. Jika perlu berikan hadiah dalam bentuk barang yang paling disukai oleh anak.
Bijaksanalah meski anak sedang malas menghafal. Semangat anak dalam menghafal pada suatu saat bisa sangat tinggi dan pada waktu yang lainnya sangat rendah. Menghadapi kondisi seperti ini, orang tua harus bijaksana. Namun jangan pernah menyerah untuk memberikan motivasi atau dorongan bagi anak untuk lebih rajin dan mengarahkan mereka untuk gemar menghafal ayat demi ayat.
Konsisten sangat penting dalam upaya menghafal Al-Quran. Seseorang harus mempunyai prinsip konsisten untuk sukses menghafal. Dengan melakukan sesuatu aktivitas secara tekun atau konsisten, menghafal akan jauh lebih mudah. Kita bisa mencontoh prinsip Thomas Alfa Edison yang konsisten melakukan percobaan hingga akhirnya menemukan bola lampu listrik.
Harapannya dengan menerapkan beberapa teknik menghafal di atas akan terjadi peningkatan dalam menghafal Al-Quran. Sehingga akan banyak bermunculan penghafal Al-Qur’an yang kelak dapat menjadi pemimpin umat yang berkualitas, mumpuni, dan islami.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.