Pahlawan-Pahlawan di Masa Pandemi Covid-19

- Editor

Kamis, 27 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Erlinawati,S.Pd

Guru di MIN 17 Pidie

Setiap era punya pahlawannya dengan cara perjuangan masing-masing. Bila pahlawan zaman penjajahan identik dengan para pejuang yang mengangkat senjata, maka pahlawan masa kini adalah mereka yang berjuang untuk mensejahterakan masyarakat.

Pahlawan zaman dulu mengangkat senjata dengan keringat, darah, dan air mata. Tapi untuk saat ini kondisinya berbeda, siapapun kita bisa menjadi pahlawan dengan cara melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu. Misalnya memberantas kemiskinan, memberantas penyalahgunaan narkoba, dan yang paling penting saat ini adalah turut berjuang melawan Covid-19 secara bersama-sama supaya kondisi kembali pulih seperti sedia kala.

Seorang guru memiliki jasa yang sangat besar di masa pandemi ini. Guru tetap mengajar dengan berbagai cara. 

Pandemi Covid-19 ini juga telah menyadarkan bahwa peran guru untuk mengajar tatap muka masih begitu diperlukan oleh siswa di Indonesia. Interaksi guru dan murid melalui perantara gawai ternyata belum bisa sepenuhnya berjalan efektif. Sehingga guru dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi dan berpikir kreatif, agar semangat belajar siswa tetap terjaga. 

Para guru selalu meyakini bahwa pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang untuk tetap menjadi guru yang hebat bagi para siswa.  Sehingga pembelajaran tidak hanya tersampaikan secara baik, namun juga menyenangkan dan bermakna. Seorang guru bukan hanya sebatas memberikan pelajaran ilmu, melainkan membimbing serta memberikan perhatian dan kasih sayang kepada murid-muridnya. 

Pantas kiranya jika guru mendapatkan julukan sosok pahlawan tanpa tanda jasa.  Seperti yang dilakukan oleh guru MIN 17 Pidie, mereka rela berkunjung ke rumah-rumah siswa untuk mengajar dengan jadwal yang telah ditentukan. Sehingga hal ini menjadi jawaban bagi orang tua yang banyak mengeluh dengan sistem daring yang dianggap menguras dana karena harus membeli paket internet. Oleh karena itu, upaya pembelajaran kunjungan ke rumah ini agar orang tua tidak cemas dengan pendidikan anak-anak. Dan yang penting, mereka juga bisa kembali semangat dalam belajar.

Selama menjalani tugas kunjungan ke rumah siswa, para guru telah dibekali wawasan dalam menerapkan protokol kesehatan. Konsepnya, guru menentukan kelompok belajar yang terdiri dari sekitar 3 atau 4 anak. Kemudian ditentukan pertemuan di rumah salah satu siswa. Kelompok tersebut tersusun dari anak-anak yang rumahnya saling berdekatan. 

Kekompakan dan keikhlasan guru-guru MIN 17 Pidie menjadi sangat penting dalam pembelajaran model seperti ini. Para guru harus tetap semangat dalam mengajar karena sekolah MIN 17 sendiri merupakan sekolah unggulan di Kabupaten Pidie.  Maka dari itu, Kepala Sekolah  MIN 17 Pidie yaitu Bapak Saddan S.Pd selalu memberikan yang terbaik dan selalu mengarahkan kepada  guru agar berupaya semaksimal mungkin dalam proses belajar mengajar di masa pandemi ini. 

Harapannya, pendidikan di tengah pandemi tetap berjalan dengan lancar walaupun harus ditempuh dengan berbagai cara. Semangat untuk membimbing dan mengajar anak didik perlu dijaga supaya tercapai cita–cita dan berguna bagi bangsa dan negara.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis