Pahami Ini Sebelum Guru Menulis Buku!

- Editor

Senin, 27 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masalah Guru dalam Menulis

Tujuan meningkatkan kemampuan guru adalah mengarah kepada profesionalisme. Tanggung jawab guru semakin berat, akibat tuntutan masyarakat semakin meningkat. Pada gilirannya guru harus menyesuaikan diri, mengasah kemampuannya sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi anak.

Di kalangan guru dan pendidik menulis buku menjadi masalah. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor. Seperti rendahnya motivasi, keterbatasan motivator, banyaknya perangkat pembelajaran yang harus disiapkan, keterbatasan media publikasi, sedikit kegiatan lomba menulis, dan rendahnya stimulus untuk membudayakan menulis.

Keenam hal tersebut menyulitkan dalam menghasilkan karya yang layak dipublikasikan. Untuk menghasilkan buku yang mampu memberikan tuntunan terhadap pembaca.

Sehingga bersedia melakukan perbuatan sesuai ketentuan, dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan, diperlukan pelatihan penulisan buku.

Mengundang nara sumber berpengalaman, terutama yang tulisannya pernah diterbitkan, baik dalam bentuk buku maupun melalui media masa. Hal itu tentunya dapat memberikan pengetahuan, wawasan, dan strategi menulis bermakna bagi guru sebagai peserta.

Disamping itu, dalam menulis buku, diperlukan semangat menulis secara konsisten, tidak berhenti setelah menindaklanjuti hasil pelatihan.

Beberapa upaya nyata untuk memacu kreativitas guru dalam menulis dan mempublikasikan karya ilmiah ini di antaranya seperti berikut.

1. Membiasakan menulis

Upaya yang pertama adalah membiasakan menulis dalam setiap kesempatan berdasarkan apa yang dibaca, dilihat, didengar, dirasa, maupun yang dialaminya.

Tulisan ini dapat berbentuk pokok-pokok pikiran, outline (kerangka karangan), pernyataan-pernyataan, bahkan hanya menyalin ulang wacana yang dibaca beserta identifikasi rujukan.

Dari kegiatan dan tradisi semacam ini akan didapatkan bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dalam suatu penulisan.

2. Tingkatkan motivasi

Guru harus mampu menumbuhkan motivasi serta keberanian menulis, bukan hanya untuk memperoleh angka kredit, apalagi penghargaan finansial.

Akan tetapi, kegiatan menulis hendaknya merupakan suatu kebutuhan dan kecintaan kepada profesi yang ditekuninya. Oleh karena itu, guru hendaknya mampu mengkomunikasikan berbagai tulisannya dalam berbagai forum ilmiah.

Misalnya, forum akademik (mitra selingkung) atau forum lain yang lebih luas, yang berfungsi sebagai media pengabdian.

Dalam forum akademik, seyogianya guru terikat keanggotaannya pada organisasi profesi, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), forum MGMP, dan lain-lain agar dapat menyampaikan pemikiran, gagasan, serta temuannya yang minimal digelar setahun sekali secara rutin/insidental.

3. Mulai mencoba menulis

Misalnya dengan menulis abstrak makalah dan mengirimkannya pada suatu penyelenggara seminar yang sering menawarkan.

Dengan upaya ini, kemungkinan besar guru akan dapat berpartisipasi menyajikan makalah dalam forum seminar, lokakarya, pertemuan ilmiah, dan kegiatan sejenis lainnya.

4. Membuat tulisan di media massa

Hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan menyesuaikan ragam bahasa yang diinginkan oleh suatu media penerbitan. Untuk jenis ini, digunakan ragam bahasa jurnalistik yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami maknanya oleh pembaca yang lebih luas.

Untuk membuat sebuah tulisan yang dapat dimuat di media massa ini harus dilakukan secara berulang-ulang dan tidak sekali mengirim lalu tidak pernah lagi menulis dan mengirimkannya.

5. Menulis handout

Dalam hal ini menulis handout pada setiap pokok bahasan dalam setiap pembelajaran  berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun dan ditetapkan. Dari kegiatan ini akan diperoleh peluang untuk menghasilkan buku ilmiah yang dapat diterbitkan.

Atau, dapat pula dalam setiap proses pembelajaran di kelas, guru melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Dari kegiatan seperti ini akan diperoleh gambaran kondisi pembelajaran di kelas/sekolah yang sebenarnya kemudian dilakukan pelaporan tertulis hasil penelitian di kelas.

Di sini guru bertindak selaku pengajar sekaligus sebagai peneliti pembelajaran. Keenam, menuliskan gagasan, pemikiran, serta temuan penelitian untuk siap dikirim ke media masa cetak mana pun.

Halaman berikutnya

Jenis-jenis buku..

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 197 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis