Mewujudkan Sekolah Adiwiyata dan Pembentukan Karakter Siswa

- Editor

Senin, 13 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang berupaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk siswa mendapatkan ilmu pengetahuan serta berbagai norma dan etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup. 

Adiwiyata itu sendiri merupakan program lingkungan hidup. Mengapa sekarang pemerintah mengarahkan sekolah untuk menjadi sekolah adiwiyata? Pasalnya, bersama dengan laju zaman, penduduk Indonesia maupun dunia semakin bertambah. Dengan demikian, maka akan makin berkurang lahan subur karena dijadikan perumahan. 

Jika hal tersebut tidak diiringi dengan upaya pelestarian lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan alam seperti tanah longsor, banjir, polusi udara, kelangkaan air bersih bahkan akan terjadi kekeringan. Oleh sebab itu, pemerintah mengajak setiap sekolah untuk mendukung program adiwiyata. Tujuannya agar siswa mengerti bagaimana cara melestarikan lingkungan, sehingga kelak ketika mereka sudah dewasa akan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, pada masyarakat, dan di lingkungan sekitarnya.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, program adiwiyata ini memang penting. Sebab dalam pendidikan tidak hanya kompetensi pendidik dan peserta didik saja yang perlu ditingkatkan tetapi juga kualitas lingkungan suatu sekolah harus ditingkatkan. Sehingga nantinya akan terwujud lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran yang nyaman dan sehat. Karenanya sejak dini para siswa perlu diajarkan bagaimana untuk membiasakan diri hidup bersih, sehat, menerapkan disiplin tinggi, dan peduli pada lingkungan.

Tujuan utama program sekolah adiwiyata adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang baik bagi sekolah, menjadi tempat pembelajaran yang sehat, dan menyadarkan seluruh warga sekolah tentang menjaga lingkungan. Sehingga seluruh warga sekolah bertanggung jawab menyelamatkan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.

Sekolah adiwiyata sendiri banyak mengajarkan hal-hal yang menyangkut tentang kehidupan sehari-hari pada siswa. Dengan program ini, siswa akan belajar bagaimana caranya memilah sampah organik dan non-organik. Sehingga sekolah yang menjalankan program adiwiyata biasanya menyediakan tiga buah tong sampah dengan warna kuning, merah, dan hijau di depan kelas. Dan para siswa tahu fungsi masing-masing tong sampah tersebut. Tong sampah berwarna merah digunakan untuk sampah yang mengandung bahan kimia. Tong sampah kuning digunakan untuk sampah berbahan plastik. Dan tong sampah hijau untuk menampung sampah kertas juga sampah daun.

Adiwiyata juga mengajarkan bagaimana cara merawat tanaman. Itu sebabnya ada green house di sekolah Adiwiyata. Green house merupakan ‘rumah sakit’ bagi tanaman. Biasanya tanaman yang sudah tidak subur akan dibawa ke green house untuk dilakukan perawatan secara khusus seperti pemupukan bahkan diadakan pula peremajaan suatu tanaman. Setelah terlihat subur, tanaman tersebut akan dikembalikan ke tempat asalnya. Green house juga berfungsi sebagai tempat pembibitan.

Agar green house benar-benar dapat difungsikan, sebagai pelaksananya dibuat jadwal minimal lima orang siswa setiap harinya. Dengan demikian para siswa akan berinteraksi langsung dengan tanaman sehingga mereka lambat laun akan tertanam dalam dirinya rasa cinta dan peduli dengan  tanaman

Melalui adiwiyata siswa diperkenalkan dengan pemanfaatan biopori. Biopori adalah lubang resapan sedalam 40 cm dengan diameter 10-30 cm. Lubang dibuat tegak lurus yang di dalamnya kemudian dimasuki dedaunan atau sampah organik yang akan dijadikan makanan bagi makhluk yang ada di dalam tanah. Manfaat dari adanya biopori ini akan mencegah terjadinya banjir, mengurangi sampah organik dan mampu menyuburkan tanah. 

Dalam pembuatan lubang biopori tersebut biasanya dikerjakan secara bersama-sama. Sehingga hal itu akan tumbuh rasa gotong–royong, setia kawan, peduli, pada diri siswa. 

Adiwiyata juga mengajarkan bagaimana mengenal dan mengetahui fungsi tanaman toga. Tanaman toga merupakan tanaman obat-obatan yang bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan dan fungsinya. Agar siswa mengetahui nama dan fungsi dari masing-masing tanaman, maka tanaman tersebut diberi label beserta keterangan manfaat dari tanaman tersebut. Semua yang melakukan adalah siswa yang dibentuk secara berkelompok. Guru hanya sebagai pendamping dan mengawasi cara kerja mereka. 

Selain yang telah disebutkan di atas, adiwiyata juga mengajarkan siswa bagaimana cara membuat kompos.

Dengan cara demikian paling tidak siswa mendapat pembelajaran tentang hidup disiplin, bertanggung jawab, dan sikap peduli terhadap lingkungan. Secara lambat laun otomatis karakter siswa akan terbentuk. Begitu pula dengan kepeduliannya tentang lingkungan. 

Untuk mewujudkan sekolah adiwiyata, bukan hanya warga sekolah saja yang terlibat melainkan membutuhkan dukungan seluruh elemen seperti orang tua, komite, perangkat pemerintah yang ada di wilayah sekolah. 

Ditulis oleh Narsi,S.Pd.  (Guru Bahasa Indonesia, SMPN I Sitiung, Kab. Dharmasraya)

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 197 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis