Pandemi Covid-19 terjadi hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Pandemi ini mengakibatkan kepanikan yang luar biasa bagi semua lapisan masyarakat dan telah meluluhlantakkan seluruh sektor kehidupan.
Penyakit Covid-19 atau yang biasa disebut Korona adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Virus mematikan ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal batasan usia, tak terkecuali bagi generasi milenial.
Generasi milenial sendiri adalah kelompok demografi setelah generasi X. Kaum dalam generasi ini terlahir di mana dunia modern dan teknologi canggih sudah dapat diakses oleh publik luas seperti saat ini.
Layaknya masyarakat pada umumnya, generasi milenial juga mengalami dampak pandemi Covid 19. Mereka menerima banyak dampak negatif dari adanya virus yang penyebarannya bisa lewat bersin dan batuk itu. Berikut ini sejumlah dampak yang dirasakan oleh generasi milenial.
Tidak Dapat Menikmati Pendidikan dengan Layak
Pandemi ini mengakibatkan proses belajar di sekolah ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Mayoritas sekolah melakukan pembelajaran daring atau belajar jarak jauh dengan memanfaatkan internet dan ponsel. Tidak sedikit sekolah yang kesulitan melakukan pembelajaran daring dikarenakan sarana yang tidak memadai. Sehingga sebagian dari sekolah tersebut memutuskan untuk melakukan sekolah luring dan sebagian memutuskan libur.
Siswa yang harus belajar dengan sistem daring mengalami stres karena tugas- tugas dari sekolah tidak dapat dikerjakan dengan maksimal. Pasalnya, mereka kesulitan memahami materi yang disampaikan via online. Akhirnya mereka melarikan diri dari tugas dan bermalas- malasan dengan bermain gadget. Ironisnya semua itu akan berdampak buruk terhadap pendidikan mereka sendiri.
Peningkatan Jumlah Pengangguran
Covid-19 juga mengancam generasi milenial di dunia kerja. Banyak sekali di antara mereka yang di-PHK oleh perusahaan yang juga mengalami kerugian akibat pandemi ini. Sehingga banyak perusahaan yang membebastugaskan karyawannya yang sebagian besar termasuk generasi milenial.
Hal tersebut bukan tidak mungkin membuat mereka mencari uang dengan jalan pintas seperti mencopet, menjambret, atau mencuri.
Sebelum dampaknya menjadi tambah parah, sebaiknya generasi milenial juga diprioritaskan dalam upaya pemulihan. Terdapat tindakan yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi risiko tersebut.
Ketika sekolah dibuka kembali, investasi dalam pendidikan berkualitas dan pengembangan keterampilan harus ditingkatkan untuk memastikan generasi anak dan remaja tidak tertinggal.
Akses ke layanan sosial utama dan dukungan kesehatan mental harus menjadi prioritas, mempersiapkan peningkatan permintaan, mendukung anak-anak dari jarak jauh dan berinvestasi dalam tenaga kerja sosial.
Hal itu perlu dilakukan karena generasi milenial mempunyai peranan penting bagi majunya negara. Untuk mengurangi dampak pandemi ini, pemerintah seharusnya melibatkan mereka sebagai mitra yang setara dalam pemulihan negara karena hal ini merupakan kunci untuk respons yang efektif.
Ditulis oleh Siti Salma,S.Pd, Guru MTs. Miftahul Ulum Yakin Tutur