Menjawab Tantangan Guru Kreatif Era 4.0 dengan e-Modul

- Editor

Selasa, 4 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Ofiya Nisah, S.Pd.

SDN Cikondang III Kec. Ganeas Kab. Sumedang

“You can teach a student a lesson for a day; but if you can teach him to learn by creating curiosity, he will continue the learning process as long as he lives.” Clay P. Bedford

Kutipan di atas mengingatkan kita bahwa seorang guru bisa mengajar seorang siswa pelajaran selama sehari, tetapi jika guru dapat mengajar untuk menciptakan rasa ingin tahu, maka siswa tersebut akan melanjutkan proses belajar seumur hidup.

Berbicara rasa ingin tahu di era 4.0 ini, bisa menjadi motivasi bagi para guru untuk selalu meningkatkan kemampuan khususnya dalam digital. Hal ini akan sangat bermanfaat pula bagi peserta didik dalam memahami materi dengan cara yang menyenangkan.

Belajar itu tidak boleh menjadi paksaan, tapi harus berangkat dari kemauan yang tinggi karena ingin menjadi bisa dan selangkah lebih maju dari sebelumnya. Nah, e-modul merupakan aplikasi alternatif di era digital ini yang dapat dimanfaatkan guru untuk dijadikan hobi menulis serta dapat dibagikan kepada peserta didik dalam bentuk link.

Memang tantangan guru saat ini lebih kompleks. Guru saat ini dihadapkan dengan era industri 4.0 atau revolusi industri keempat yang artinya saat ini dunia sedang fokus kepada teknologi-teknologi yang bersifat digital. Untuk itu, khususnya para guru, harus mampu beradaptasi dengan perkembangan digital dan mampu memanfaatkannya untuk keberhasilan proses belajar mengajar.

Menjadi guru kreatif adalah suatu keharusan dan menjadi kunci keberhasilan di masa sekarang. Guru yang kreatif akan mampu melahirkan peserta didik yang kreatif. Peserta didik dapat diibaratkan sebagai lembar kertas putih kosong dan guru sebagai tintanya.   Guru  kreatif  tidak pernah puas dengan apa yang disampaikannya kepada peserta didik. Guru kreatif akan selalu berusaha menemukan cara-cara untuk menemukan potensi unik siswanya. Maka dengan mengasah kreativitas, guru akan dapat memberikan pengajaran yang disenangi peserta didik.

Salah satu kreativitas yang dapat dilakukan guru di era digital ini adalah memanfaatkan e-modul atau elektronik modul sebagai alternatif keberlangsungan pembelajaran menarik, khususnya di saat pandemi seperti sekarang. 

Membuat e-modul sebenarnya tidak sulit karena dapat dilakukan dengan berbagai aplikasi, misalnya Book Creator. Dengan aplikasi tersebut guru dapat menyajikan materi pembelajaran baik berupa teks, visual, audio, video, serta bermacam-macam kuis online. Semua itu dapat dikemas dalam e-modul. Sehingga harapannya peserta didik akan belajar lebih berkesan, serasa menjelajah ke dunia nyata. 

Berikut ini adalah cara membuat e-modul dengan aplikasi Book Creator: 

1.     Daftar Akun

Daftar akun pada elektronik modul dilakukan dengan masuk terlebih dahulu ke aplikasi browser, bisa menggunakan Chrome atau aplikasi perambah lainnya.  Lalu masuk menggunakan akun Google sebagai Teacher.

2.   Mengisi Konten Materi

Konten materi pada e-Modul dapat diisi berupa: teks, video Youtube, rekaman suara, serta gambar yang menarik

3.  Memberi Lembar Kerja Siswa yang Interaktif

Lembar kerja interaktif dapat berupa: Quiz Wizer, Quizizz, Google Quiz, dan kuis lainnya dengan menyematkan link. 

4.     Publikasi

Publikasi e-Modul dilakukan dengan membagikan link e-Modul atau dapat berupa barcode melalui media social.

Tertanya, e-Modul ini dapat membantu menambah angka kredit untuk kenaikan pangkat bagi guru ASN. Caranya dengan menyertakan modul dan juga barkode E-Modul

Selain itu, membuat e-modul memberi banyak manfaat, di antaranya guru akan lebih terasah untuk menyajikan materi belajar yang menarik, peserta didik dapat belajar secara menyenangkan, dan bermanfaat pula bagi guru untuk menambah angka kredit.

Bagi para guru di Sumedang, pendidik disarankan untuk dapat membuat e-modul. Pasalnya, para guru harus dapat memenuhi aspek kebutuhan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Oleh karenanya hal tersebut dapat terakomodir dengan metode pembelajaran yang dicetuskan Kadisdik Kabupaten Sumedang, Bapak H. Agus Wahidin, S.Pd., M.Si  yaitu mencakup tatap muka terbatas, daring internet, membuat modul dan LKS, pembelajaran tematik berbasis praktek, kunjungan, radio dan televisi, dan penugasan yang terukur. Hal tersebut tidaklah sulit dilaksanakan dengan afirmasi positif secara konsisten.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis