Menjadi Pribadi yang Menyenangkan di Tempat Bekerja

- Editor

Rabu, 31 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memasuki era new normal ini, sudah siapkah Anda  untuk  kembali bekerja lagi di  kantor? Meskipun nanti  akan ada protokol untuk menjaga jarak, bukan berarti  anda menjadi seorang yang antisosial, kan?  Bagaimanapun juga, anda tetap akan berinteraksi dengan sesama rekan kerja.  Nah, bagaimana caranya agar kita tetap menjadi pribadi yang menyenangkan di tempat bekerja sehingga disukai rekan dan otomatis akan merasa nyaman di lingkungan kerja?

Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

Bersikap Peduli

Jangan memakai kacamata kuda. Perhatikan sekitar, bersikap peduli dan empati pada orang lain. Jika teman kita tidak masuk kerja dengan alasan anak atau suaminya sakit, maka segera tanyakan kondisi atau kabarnya  baik via Whatsapp atau telepon. Sekilas sederhana namun efeknya akan menjadi luar biasa karena akan mendapat label sebagai teman yang baik.

Tidak Gampang Baper 

Yang namanya lingkungan kerja cenderung  dipenuhi dengan berbagai orang dengan karakter yang berbeda-beda. Jika terlalu baperan, maka dijamin kita akan tersiksa berlama-lama di tempat kerja. 

Misalnya,  ketika Anda memakai kerudung yang tidak senada dengan warna baju, tiba-tiba teman berkomentar:  “Hey, warna kerudung sama bajunya tabrakan, tuh.” 

Yang baperan akan langsung  pergi ke toilet, terus kembali ke ruangan kerja dengan mata sembab. Sepanjang  jam  kerja dilaluinya dengan galau, rasanya ingin cepat-cepat pulang  dan ganti kostum. 

Berhari-hari, teman yang nyinyir tadi tidak disapa. Padahal, sebenarnya Anda bisa menyikapinya dengan santai, anggap saja itu sebagai uji mental. Apa salahnya dengan tabrak warna, bukankah sekarang sedang trend?

Peka 

Ketika teman Anda datang untuk curhat, beri respons yang sekiranya diinginkan olehnya. Jangan malah membuat dia merasa kesal dan menyesal telah mengajak Anda mengobrol. 

Misalnya, ketika teman curhat tentang mertuanya yang suka mengatur dan mencampuri urusan rumah tangganya. Alih-alih memberi solusi, Anda malah membandingkannya dengan mertua Anda yang sangat baik dan bijak. 

Atau ketika teman cerita kalau anaknya yang berumur empat tahun sudah bisa membaca. Alih-alih  ikut memuji anaknya, Anda dengan tidak kalah bangga mengatakan kalau anak malah sudah bisa menulis cerita dan pandai berhitung.  Jika terus bersikap seperti itu, maka si teman akan segera mencoret nama Anda  dari daftar teman yang baik dan mencap sebagai orang  yang sama sekali tidak peka. Jangan sedih jika tidak akan ada lagi yang mengajak ngobrol Anda.

Perluas Pengetahuan 

Di sela-sela waktu kerja atau pada saat istirahat, biasanya dipergunakan untuk ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja. Topiknya bisa bermacam-macam, biasanya yang sedang ramai dibicarakan publik. Maka, seringlah membaca buku, menonton berita, menyimak perkembangan politik, dan hal-hal yang sedang menjadi trending topik. 

Hal itu diperlukan agar kita ikut memberikan argumen, tidak hanya menjadi pendengar dan penyimak setia saja. Biasanya orang yang memiliki pengetahuan luas itu akan menjadi teman ngobrol yang mengasyikan. 

Miliki Selera Humor 

Meskipun berada di tempat bekerja bukan berarti harus selalu serius.  Suatu anugerah dan menjadi nilai plus jika Anda memiliki sifat yang lucu dan dapat membuat orang tertawa karena otomatis itu akan membuat Anda disukai banyak orang. 

Hanya saja kita tetap harus melihat situasi dan kondisi juga  ketika melemparkan joke-joke, karena bisa saja akan menyinggung perasaan orang lain jika tidak tepat sasaran. 

Meskipun Anda bukan tipe orang yang lucu, paling tidak harus memiliki selera humor. Jangan sampai ketika ada yang melemparkan joke, orang lain tertawa sementara Anda bergeming. Wah, itu juga akan membuat orang mencap Anda sebagai orang yang aneh dan tidak asyik karena tidak memiliki selera humor.

Itulah lima hal yang perlu Anda ketahui tentang bagaimana cara agar membuat kita menjadi nyaman berada di lingkungan kerja.  

Ditulis oleh: Emmy Siti Mariyam

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 5 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis