Menjadi Guru yang Ramah di Sekolah dan di Rumah

- Editor

Rabu, 18 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Seperti yang telah kita ketahui, oleh sebab itu, pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Dunia pendidikan pun turut mematuhi peraturan yang ada dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang sering kita sebut pembelajaran daring (dalam jaringan). Dengan model pembelajaran seperti ini, guru harus dapat mempersiapkan pembelajaran yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Tentunya juga menyesuaikan dengan keadaan peserta didik yang terdapat di sekolah masing-masing.

Dengan pendampingan orang tua, peserta didik mengikuti pembelajaran yang berlangsung dari rumah. Kemudian peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini tidak luput dari peran orang tua yang harus membimbing dan terkadang perlu menjelaskan materi kepada anaknya agar anak lebih paham dengan tugasnya.

Saya sendiri adalah seorang guru sekolah dasar (SD) di salah satu daerah Karanganyar. Saya juga harus melaksanakan peraturan yang ada. Mengajar secara daring dilaksanakan setiap hari dengan menyesuaikan keadaan orang tua peserta didik.

Dalam melaksanakan pembelajaran ketika pandemi, yang saya lakukan adalah memberikan materi dengan cara membagikan video pembelajaran dan memberikan tugas yang sesuai dengan materi melalui aplikasi perpesanan yang dikirim melalui grup kelas yang dibuat. 

Dengan cara belajar seperti ini, tidak jarang ketika di jalan bertemu dengan orang tua peserta didik, mereka menyampaikan keluh kesahnya ketika melakukan pendampingan kepada anak. Banyak orang tua yang mengaku terserang ‘darah tinggi’ ketika membimbing anaknya untuk belajar. Hal ini juga disebabkan karena orang tua, juga harus berpacu dengan waktu untuk bekerja demi mencukupi kebutuhan sehari-hari di masa yang sulit seperti ini.

Para ibu-ibu rumah tangga harus membereskan pekerjaan rumah. Selain itu ditambah harus memantau serta membimbing anak yang sedang belajar di rumah setiap hari. Belum lagi ketika anak lebih suka bermain dengan teman-temannya. Kebiasaan baik anak diakui oleh orang tua mengalami perubahan dan kedisiplinan berkurang.

Sebagai guru, sebagai respon setelah mendengarkan semua keluh kesah yang disampaikan oleh orang tua, saya hanya dapat memberikan motivasi pada siswa. Saya memberi pesan kepada peserta didik untuk selalu patuh dengan orang tua.

Sebenarnya bukan hanya orang tua saja yang menemui banyak rintangan dalam pembelajaran secara daring di saat pandemi seperti ini. Guru pun mengalami harus melakukan penyesuaian yang luar biasa, terlebih terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Guru harus dapat menggunakan berbagai macam aplikasi agar dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik secara daring.

Jika guru diberi pilihan melaksanakan pembelajaran daring atau tatap muka, maka pilihan yang kedua adalah yang terbaik.  Dengan pembelajaran tatap muka di dalam kelas, guru dapat secara langsung membimbing peserta didik dari awal sampai akhir, membiasakan sikap baik seperti melaksanakan literasi membaca, menanamkan sikap nasionalis dengan hormat pada bendera sang saka merah putih dan menyanyikan lagu nasional, berdoa sebelum dan sesudah belajar, mengajarkan kerja sama yang baik, sikap sopan santun, menghormati, bertanggung jawab atas tugas-tugasnya, guru dapat menilai, dan dapat mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi. Di samping itu guru dapat memberikan apresiasi secara langsung pada peserta didik. Sementara peserta didik pun mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik.

Saat di rumah, saya sendiri merasakan posisi sebagai orang tua karena saya juga punya anak-anak yang sedang bersekolah secara daring. Yang memiliki anak memasuki sekolah dan berkegiatan belajar. Sehingga saya pun merasakan apa yang dirasakan oleh orang tua siswa yang saya ajar.

Saya merasakan bahwa membimbing anak sendiri belajar di rumah tidak semudah ketika membimbing belajar peserta didik di sekolah. Ketika menghadapi peserta didik di sekolah, saya dapat dengan sabar membimbing mereka. Meskipun menghadapi berbagai karakter siswa yang luar biasa berbeda-beda.

Namun ketika dihadapkan dengan anak sendiri, rasa sabar saya seperti berkurang. Untuk itu, saya harus harus benar-benar dapat mengontrol emosi.

Selama membimbing anak sendiri belajar di rumah, saya jadi sadar bahwa orang tua adalah guru yang sesungguhnya. Mereka dituntut dapat membagi waktu antara pekerjaan dan mejadi ‘guru’ di rumah.

Dari sinilah saya banyak belajar bagaimana agar dapat membimbing anak belajar dari rumah dengan baik. Orang tua harus  mempelajari terlebih dahulu materi yang disampaikan oleh guru sebelum menyampaikan kepada anak. Ketika menyampaikan kepada anak, orang tua harus menyesuaikan waktu yang benar-benar tepat. Artinya perlu disesuaikan dengan suasana hati baik suasana hati orang tua maupun anak. Lihat suasana keduanya, jika belum kondusif jangan mengajak anak belajar karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak terkontrol. Sebaiknya suasana hati keduanya dalam keadaan senang.

Pastikan anak dalam keadaan kenyang. Ajak anak belajar dengan kata-kata menyenangkan. Buat kesepakatan aturan di awal. Siapkan perlengkapan belajar dan siapkan minum atau makanan ringan. 

Sampaikan tugas anak dengan baik. Biasakan berdoa sebelum belajar. Bimbing anak belajar dengan bersemangat. Dan berikan apresiasi atau hadiah atas keberhasilan yang dicapai oleh anak,  bisa menggunakan kata-kata positif atau memberi barang yang disukai anak.

Ulangi hasil belajar seperti membuat kesimpulan. Berikan pesan yang baik kepada anak. Ajak anak membereskan perlengkapan belajarnya jika proses belajar sudah selesai. Dan jangan lupa, biasakan berdoa setelah belajar.

Usahakan di setiap waktu senggang, beri pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari anak seperti mengadakan tebak-tebakan. Beri tanggung jawab pada anak mulai dari mengerjakan hal kecil yang sudah dapat dilakukan oleh anak, seperti menyapu atau membersihkan perlengkapan makannya.

Inilah yang saya lakukan setiap hari kepada anak sebagai guru di rumah. Tentunya yang saya lakukan mungkin berbeda peraturan dan perlakuan di setiap rumah dan setiap jenjang anak sekolah.

Namun hal terpenting dalam membimbing anak belajar dari rumah adalah lakukan dalam keadaan menyenangkan agar proses belajar anak dapat berjalan dengan baik dan anak dapat paham dengan materi pelajaran. Selain itu dapat mengajarkan kebiasaan baik dan menanamkan kedisiplinan pada anak dari hal-hal kecil secara konsisten.

Semua orang tua pasti memiliki pekerjaan dan kesibukan. Namun perlu diingat bahwa pendidikan anak yang baik dapat berawal dari keluarga.

Ditulis oleh Sari Ningsih, S.Pd. (Guru di SDN 02 Cangakan)

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru