Kurikulum prototipe menjadi salah satu opsi kurikulum yang dapat diterapkan sekolah di tahun 2022 ini. Kurikulum prototipe dinilai dapat mengatasi learning loss dan lebih memfokuskan guru pada materi pembelajaran esensial.
Lebih menariknya, kurikulum prototipe memberikan guru fleksibiltas dalam mengajar sesuai dengan kapasitas muridnya atau biasa dikenal dengan istilah teaching at the right level (TaRL). Yang mana metode ini ternyata tidak hanya digunakan di Indonesia, tetapi sebelumnya juga telah diterapkan di berbagai negara di dunia.
Fakta ini tentu menjadikan konsep teaching at the right level sebagai sesuatu yang patut untuk dibahas. Untuk memahami lebih dalam mengenai teaching at the right level di kurikulum prototipe, berikut penjabaran lengkapnya.
Sejarah TaRL
Istilah teaching at the right level (TaRL) sebetulnya dikenalkan pertama kali oleh organisasi inovasi pembelajaran asal India. Mereka melakukan penelitian karena tergerak melihat banyak anak yang sekolah tetapi hanya sedikit darinya yang betul-betul belajar. Hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa bagian literasi dan numerasi siswa masih kurang.
Negara-negara lain juga telah mengembangkan konsep ini meski dengan nama berbeda. Negara tersebut diataranya Amerika, Zambia, Bostwana, Ghana, Nigeria, Madagaskar, dan Uganda.
Makna TaRL Kurikulum Prototipe
Dalam setiap kelas tentu guru pernah menjumpai murid yang sangat cepat belajar dan ada juga yang lambat memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mungkin menjadi penyebab adalah karena level siswa tersebut belum tepat dengan level atau capaian belajar yang ditetapkan.
Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas.
TaRL juga mampu mewujudkan pembelajaran yang berfokus pada siswa, sebagaimana implementasi dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Pelaksanaan TaRL Kurikulum Prototipe
Dalam melaksanakan konsep teaching at the right level (TaRL), pertama guru perlu lebih dulu melakukan asesmen. Asesmen ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan siswa. Sehingga guru tahu sampai mana tahap perkembangan dan capaian belajar siswa.
Kedua, tahap perencanaan. Setelah mengantongi hasil dari asesmen tersebut, guru kemudian dapat menyusun perencanaan proses pembelajaran yang sesuai. Seperti perangkat ajar apa yang digunakan, metode, hingga pengelompokan siswa sesuai tingkat kemampuan.
Ketiga, tahap pembelajaran. Pada tahap pembelajaran, guru juga perlu melakukan asesmen berkala dalam rangka mengetahui proses perkembangan yang terjadi pada siswa. Selain itu, evaluasi pembelajaran di akhir juga merupakan hal yang penting. Hal ini berfungsi untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dan membantu merancang pembelajaran berikutnya.
Demikian ulasan mengenai konsep teaching at the right level (TaRL) kurikulum prototipe. Semoga dapat membantu Bapak/Ibu guru untuk memahami lebih banyak konsep tersebut.
Yuk dapatkan Promo Paket Bombastis – Paket 12 Judul Pelatihan 32JP mulai dari pelatihan membuat video pembelajaran hingga pelatihan penerapan blended learning. Dapatkan sekarang di LINK INI. Jangan sampai ketinggalan.
Penulis : Agriantika Fallent