Salah satu model pembelajaran yang bisa kita gunakan dalam mengajar kepada anak-anak di sekolah tingkat dasar (SD) adalah model pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik pembahasan. Menurut Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.
Dari pernyataan tersebut, dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum.
Di samping itu, pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi atau keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
Sebagai suatu model pembelajaran di SD, pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik seperti yang dijelaskan oleh Majid (2014: 89-90) sebagai berikut:
Berpusat pada Siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa, yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Memberikan Pengalaman secara Langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung dan nyata kepada siswa. Pengalaman ini membantu siswa memahami hal-hal yang lebih abstrak.
Keterpaduan Mata Pelajaran
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut sebagai satu kesatuan. Hal ini membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Bersifat Fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes. Guru dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan dan lingkungan siswa.
Sesuai Kebutuhan Siswa
Pembelajaran tematik sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan demikian, siswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
Dalam model-model pembelajaran sebagai implementasi kurikulum 2013 keterampilan mengajar secara tematik ini sangat diperlukan bagi setiap guru. Sebab, dalam kurikulum tersebut sangat diharapkan bahwa siswa dapat berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan proses pembelajaran. Dalam hal inilah, guru perlu menjaga agar iklim belajar tetap kondusif dan menyenangkan.
Ditulis oleh: Aligustika Yetri, S.Pd