Salah satu model pembelajaran yang wajib diketahui oleh guru adalah model pembelajaran bersiklus.
Dalam sebuah proses pembelajaran, menentukan model pembelajaran yang tepat merupakan hal yang sangat penting. Karena berkaitan dengan proses dan hasil belajar siswa nantinya.
Terdapat banyak sekali model pembelajaran menarik yang bisa Anda pelajari dan terapkan di dalam kelas. Salah satunya adalah pembelajaran bersiklus, atau yang juga disebut dengan cycle learning.
Mungkin, ada di antara Anda yang sudah kenal dengan model pembelajaran tersebut. Buat yang belum tahu, simak penjelasannya dalam artikel ini hingga selesai.
Pengertian Model Pembelajaran Bersiklus
Model pembelajaran bersiklus merupakan model pembelajaran yang pusatnya ada pada siswa, bukan gurunya. Adapun yang dimaksud dengan siklus di sini ialah rangkaian ataupun tahapan yang sudah terorganisir dengan baik. Sehingga, akan membuat para siswa akan berperan aktif selama proses pembelajaran.
Hal tersebut pasti secara tidak langsung membuat peserta didik dapat menguasai kompetensi yang memang harus dicapai. Di dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa pembelajaran siklus adalah model pembelajaran yang basisnya adalah konstruktivisme.
Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Robert Karplus, J. Myron Atkin dan juga kelompok Science Curriculum Improvement Study. Dan telah dikembangkan dari tahun 1970-an.
Pada tahap awal, model pembelajaran bersiklus ini hanya ditawarkan dengan 3 fase pembelajaran. Mulai dari exploration, invention, dan discovery.
Namun seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, ketiga fase tersebut juga berkembang.
Dalam hal ini, Lawson mengungkapkan bahwa terdapat 3 tahapan atau siklus dalam belajar. Yakni, eksplorasi atau menjelaskan, kemudian memperluas, dan learning cycle.
Adapun ciri khas dari model pembelajaran ini adalah semua siswa akan mempelajari seluruh materi yang telah Anda siapkan. Lalu, Anda akan membentuk kelompok kecil. Kemudian meminta mereka untuk membawa hasilnya ke kelompok masing-masing untuk didiskusikan.
Kelebihan Model Pembelajaran Bersiklus
Jika dibandingkan dengan model pembelajaran lain, apa saja kelebihan model satu ini?
Ada banyak sekali kelebihan model bersiklus. Dan berikut ini adalah di antara beberapa kelebihan dari model pembelajaran tersebut.
Pertama, dapat meningkatkan motivasi belajar para siswa. Hal ini karena dalam prosesnya, para siswa akan sangat dilibatkan. Sehingga bisa berperan aktif.
Selanjutnya, siswa juga bisa menghubungkan potensi yag dimilikinya, bisa menyampaikan hasil yang telah dibuat kepada teman-temannya, serta memberikan pengalaman belajar yang berbeda.
Tentu, di balik keunggulan tersebut, model pembelajaran satu ini juga masih memiliki kekurangan. Karena sama sekali tidak ada model pembelajaran yang sempurna.
Keefektifan model pembelajaran bersiklus ini akan sangat rendah apabila gurunya tidak begitu menguasai materi dan melewatkan langkah-langkah pembelajaran yang mesti dilakukan.
Pasalnya untuk melakukan model pembelajaran ini harus dirancang sedemikian rupa, perlu pengelolaan kelas yang terorganisir dan terencana, serta membutuhkan waktu dan juga tenaga yang lebih ekstrem dibandingkan beberapa model pembelajaran yang lain.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!