Mengenal Lebih Dalam Tentang Kurikulum Merdeka 2022

- Editor

Rabu, 9 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kurikulum Merdeka 2022 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim telah mengeluarkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Prototipe yang kemudian berganti nama menjadi Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka telah digunakan dari tahun ajaran 2022/2023 pada jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Konsep dalam Kurikulum Merdeka dibuat agar peserta didik dapat mendalami minat dan bakat masing-masing yang dimilikinya.

Karenanya kurikulum ini memungkinkan peserta didik untuk dapat mengambil mata pelajari yang paling diminati.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah memaksimalkan minat dan bakat, serta memberikan kontribusi terbaik dalam hal berkarya bagi anak bangsa.

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, menyampaikan bahwa, Kurikulum Merdeka membebaskan peserta didik untuk dapat memillih materi yang disesuaikan dengan minat bakat dan kemampuannya.

Dengan demikian, dalam hal ini tidak terdapat paksaan dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka. Peserta didik akan diajarkan sesuai dengan materi yang dipilihnya.

Mengapa Kurikulum Merdeka 2022 dijadikan sebagai kurikulum opsional?

Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kurikulum yang lebih fleksibel dan hanya berfokus pada materi yang esensial, serta pengembangan karakter dan kompetensi yang dimiliki peserta didik.

Kurikulum Merdeka mempunyai karakteristik utama, meliputi:

  1. Pembelajaran berbasis projek guna pengembangan soft skills dan juga karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila
  2. Hanya berfokus pada materi yang esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi Kompetensi Dasar (KD) misalnya literasi dan numerisasi
  3. Fleksibilitas bagi guru dalam melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks muatan lokal

Namun, Kemendikbud Ristek tidak mewajibkan sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka 2022, sehingga sekolah-sekolah yang belum siap dengan kurikulum baru, masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Darurat.

Terdapat dua tujuan utama yang mendasari mengapa Kurikulum Merdeka dijadikan opsi. Pertama, Kemendikbud Ristek menegaskan bahwa sekolah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam hal pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks dari masing-masing sekolah.

Kedua, dengan adanya kebijakan opsi kurikulum ini, proses perubahan kurikulum nasional harapannya akan terjadi secara lancar dan bertahap. Hal ini karena perubahan kurikulum menuntut adaptasi oleh semua elemen dalam sistem pendidikan.

Tidak ada kriteria khusus bagi satuan pendidikan jika ingin menerapkan Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah yang ingin menerapkan kurikulum ini diminta untuk mempelajari materi yang telah disiapkan oleh Kemendikbud Ristek mengenai konsep dari Kurikulum Merdeka.

Kemudian, apabila setelah memperlajari materi tersebut sekolah dapat memutuskan untuk mencoba menerapkannya.

Sekolah akan diminta mengisi formular pendaftaran dan survei singkat. Dengan demikian, prosedurnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi.

Berikut ini keunggulan dari Kurikulum Merdeka, antara lain:

  1. Kurikulum Merdeka lebih sederhana dan mendalam. Hal ini karena, kurikulum merdeka lebih berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik masanya.
  2. Kurikulum ini tidak ada program peminatan IPA dan IPS bagi peserta didik di jenjang SMA. peserta didik akan diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
  3. Kurikulum Merdeka lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran dapat dilakukan dengan melalui kegiatan projek di mana hal tersebut akan memberi kesempatan lebih luas kepada peserta didik.

Penetapan kurikulum baru tentu membutuhkan proses dan adaptasi. Tidak akan serta merta untuk ditetapkan langsung di seluruh sekolah. Begitu pula dengan Kurikulum Merdeka 2022 yang belum sepenuhnya dapat diterapkan secara nasional. Oleh sebab itu, Kemendikbud memberikan opsi bagi satuan pendidikan, kepala sekolah, dan guru menyambut kurikulum baru.

Daftarkan Diri Anda Sebagai Member e-Guru.id untuk Mendapatkan Seminar Dan Diklat Gratis Setiap Bulannya!

Penulis: Alfani Alfradina

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 440 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Rabu, 15 Januari 2025 - 12:24 WIB

[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II

Berita Terbaru

Advertorial

HHRMA Bali: Jembatan Karier di Industri Perhotelan

Selasa, 11 Feb 2025 - 09:45 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis