Pada akhir 2021 dunia pendidikan dikejutkan oleh kabar kurikulum baru 2022. Hal ini tentunya akan berefek pada semua sektor pendidikan mulai dari dinas pendidikan, sekolah, guru, hingga peserta didik. Pasalnya model kurikulum untuk tahun 2022 ini memiliki banyak perubahan. Salah satunya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang akan ditiadakan untuk jenjang SMA.
Tetapi kabar ini masih bersifat rencana penawaran. Penawaran tersebut dilakukan oleh Kemendikbud Ristek khususnya Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan. Meskipun baru rencana, anda sebagai guru tentunya perlu mengetahui sebab pada pelaksanaannya, kurikulum ini akan berdampak langsung pada kegiatan belajar mengajar di lapangan. Hal ini akan berkaitan dengan kesuksesan sebuah kurikulum yang berlaku itu tergantung pelaksananya di lapangan yaitu sekolah dan guru.
Prototipe Kurikulum Baru 2022
Kurikulum baru ini bisa digunakan untuk transformasi sebuah sekolah dalam pembelajaran. Model kurikulum baru akan berlaku di sekitar 2500 sekolah. Namun, jika ada sekolah yang tidak ingin menggunakannya maka tidak masalah karena sifatnya opsional. Rencananya kurikulum ini mulai dilakukan dengan program Sekolah Penggerak terlebih dahulu.
Menggunakan sistem yang tidak terlalu ketat, Kemdikbud Ristek memiliki tujuan sendiri untuk keputusan bahwa kurikulum ini bersifat opsional. Hal tersebut karena dirancang untuk memberikan kebebasan terhadap sekolah dan peserta didik untuk bisa mengembangkan kompetensi hingga karakternya. Sasaran utama yang dituju adalah jenjang SMA.
Maka dari itu pembagian jurusan IPA, IPS, dan Bahasa ditiadakan. Jadi peserta didik nantinya mampu belajar secara fleksibel dan kreatif dalam mengeksplorasi dirinya di sekolah. Tidak adanya pembagian jurusan bukan berarti pelajarannya dihilangkan. Tetapi peserta didik bisa membuat rencana sendiri terkait apa yang akan dipelajarinya ke depan.
Keterlibatan guru BK ketika peserta didik memutuskan sebuah rencana studi itu sangat berarti. Meskipun bisa memilih secara bebas, peserta didik harus mengetahui dahulu tujuannya. Setelah itu baru guru BK menyarankan beberapa mata pelajaran yang berhubungan dengan tujuannya tersebut.
Pro dan kontra pasti ada dalam pelaksanaan kurikulum baru 2022 ini. Pasalnya memang pasti akan banyak melibatkan banyak pihak dengan bagian pekerjaan yang baru. Contohnya guru BK untuk mengarahkan peserta didik. Selain itu juga pengadaan psikotes dan penggalian bakat akan lebih ditekankan dalam pelaksanaan kurikulumnya. Hal ini karena tidak mudah untuk mengetahui tujuan seorang peserta didik. Apalagi jika peserta didik itu sama sekali belum tahu tujuannya.
Selain itu juga koordinasi dengan keluarga harus diadakan karena agar orang tua mengerti tentang kurikulum baru 2022 ini. Jika sistem ini bisa berjalan dengan baik maka pada akhirnya lulusan SMA akan siap untuk langsung melanjutkan pendidikan dengan kemampuan spesifik yang sudah dimiliki sebelumnya.
JANGAN LEWATKAN! SEMINAR NASIONAL GRATIS: MENEROPONG ARAH KEBIJAKAN BARU KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH
INFO LEBIH LANJUT, HUBUNGI LINK BERIKUT: CS e-Guru.id