Merdeka belajar – Sebagi bentuk dari tanggungjawab, pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas penyelenggara pendidikan denhan menerapkan merdeka belajar di pembelajaran.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah denghan mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar dalam implementasi tersebut dilakukan dengan berdasarkan Kepmendikbudristek nomor 56 tahun 2022.
Dalam Kepmendikbudristek tersebut dinyatakan bahwa dalam pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan dilakukan dengan prinsip disverifikasi yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah serta peserta didik.
Kurikulumm merdeka belajar mengacu kepada Standar Naqsional Pendidikan ( SNP ) untuk mewujudkan tujuan pendiikan nasional. Apasih pentingnya merdeka belajar di pembelajaran?
Nadiem Makariem selaku Menteri pendiddikan, kebudayaan, riset dan teknologi menyatakan bahwa berbagai studi nasional maupun internasional, krisis pembelajaran di Indonesia sudah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahunnya.
Krisis pembelajaran semakin bertambah karena adanya virus covid 19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran ( learning loss ) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
Oleh karena itu, maka revalisasi pembelajaran perlu dilakukan untuk mencapai efektivitas pembelajaran dengan menerapkan kurikulum merdeka belajar.
Lalu bagaimana cara mewujudkan kurikulum merdeka belajar dalam pembelajaran?
Pembelajaran dilaksanakan hendaknya lebih efektif dan dinamis sehingga peran peserta didik benar benar maksimal dalam belajar.
Peran peserta didik dirubah dari penonton atau objek pembelajaran menjadi subjek atau pelaku utama dalam sebuah pembelajaran.
Peserta didik benar benar mengikuti dan merasakan proses pembelajaran dengan cara sadar. Dengan begitu, maka peserta didik akan memperoleh pengalaman langsung yang bermakna dalam sebuah pembelajaran. Kurikulum merdeka memberikan peluang untuk mengembangkan potensi peserta didik agar lebih baik lagi.
Aspirasi mengenai peserta didik tentang bagaimana pembelajaran yang diinginkannya diakomodasi ke dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran juga memberikan sebuah apresiasi terhadap kreatifitas dan partisipasi peserta didik serta didalam pembelajaran bukan hanya mengajar melainkan membuat peeserta didik belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Tugas guru dalam pembelajaran yakni merubah mindset atau pola pikir yang sesuai dengan ruh kurikulum merdeka.
Keinginan guru untuk belajar dan berubah sangat di butuhkan disinilah peran guru ditutut sebagai motivator, fasilitator serta evaluator dalam pembelajaran.
Halaman Selanjutnya
Pembelajaran juga akan dinamis seiring dengan perubahan pola pikir guru
Halaman : 1 2 Selanjutnya