Mencari Titik Terang Seorang Guru Gaptek yang Harus Mengajar Online

- Editor

Kamis, 9 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tak pernah terlintas di dalam benak saya bahwa akan tiba suatu masa di mana akan terjadi sebuah wabah yang kemudian dapat menyebar ke seluruh dunia. Ya, wabah itu adalah Covid-19 yang penyebarannya terjadi begitu cepat: dapat menular melalui udara, percikan air liur sehingga perkembangan kasus infeksinya sangat cepat.

Karena wabah bisa menyebar dengan cara seperti di atas, risiko penularan pun akan lebih cepat terlebih pada kegiatan yang dilakukan bersama- sama atau berkelompok. Sehingga kegiatan pendidikan yang setiap aktivitasnya selalu melibatkan siswa dan guru harus dihentikan.

Akhirnya aktivitas belajar mengajar tatap muka di dalam kelas pun dihentikan untuk menghindari risiko penularan tersebut.  Pembelajaran tatap muka diganti dengan metode daring jarak jauh.

Ketika awal dicanangkan belajar secara jarak jauh sebagai pengganti sistem belajar tatap muka, belum terpikir di dalam benak saya seperti apakah mengajar dan belajar dengan cara daring itu?

Yang terlintas justru mengajar memanfaatkan aplikasi WhatsApp. Namun seberapa efektifkah menyampaikan materi pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut? Karena Whatsapp tidak didesain untuk itu. Lalu aplikasi belajar seperti apa yang efektif digunakan?

Berbagai pemikiran mengenai hal tersebut semakin berkecamuk di kepala karena saya sebenarnya adalah guru yang cukup gaptek (gagap teknologi).

Namun kemudian tiba-tiba ingatan saya membawa pada sebuah blog yang dahulu pernah saya buat untuk menuangkan hobi cerita. Saya coba membuka kembali halaman tersebut dan beruntungnya masih bisa dibuka.

Mulai dari blog itulah, saya gunakan menyampaikan materi pelajaran pada siswa secara online.  Meskipun masih timbul pertanyaan tentang efektifitasnya.

Pada saat masih dihantui oleh keraguan tersebut, saya membuka media sosial untuk mencari informasi terkait pembelajaran online. Dan akhirnya saya beruntung menemukan platform diklat online yang menyajikan bermacam-macam pelatihan yang saya butuhkan.

Pencarian saya menemukan titik terang. Setelah menemukan platform diklat online tersebut, saya memutuskan bergabung dan menemukan apa yang selama ini saya cari. Saya pun mulai rajin mengikuti pelatihan dan belajar tentang berbagai  metode pembelajaran daring di mana kegiatan tersebut  dapat dilakukan pada malam hari di sela-sela kesibukan mengajar daring.

Di antara materi pelatihan yang pernah saya ikuti di antaranya adalah pemanfaatan Google Classroom, Google Form, membuat media pembelajaran interaktif berbasis Power Point, membuat video pembelajaran melalui Youtube, dan tentang Google Workspace.

Meskipun pengetahuan yang saya dapatkan dari pelatihan tersebut tidak semua saya terapkan dalam pembelajaran online, paling tidak apa yang telah saya lakukan dapat meningkatkan kompetensi mengajar saya. Sehingga saya sekarang lebih percaya diri untuk mengajar secara daring .

Apa yang saya lakukan juga dapat memberikan manfaat pada siswa. Pasalnya, dalam sebuah  pembelajaran baik secara daring maupun luring, guru merupakan pemegang kendali. Demikian juga cara maupun tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan kendalinya ada pada guru. Nah, jika guru yang memegang kendali tersebut menguasai metodologinya dalam pembelajaran online, 90% kelas sudah bisa berjalan dengan lancar.

Dalam melaksanakan pembelajaran online ini, membutuhkan tanggung jawab besar dari peserta didik serta guru. Misalnya, harus bangun pagi dan siap belajar sesuai jadwal  pada kelas yang telah disepakati bersama.

Ditulis oleh Lisa Nurhayati, S.Pd (Guru di SMKN 1 Pogalan)

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis