Membuka Pikiran Orang Tua Siswa dalam Pendampingan Belajar Online

- Editor

Sabtu, 12 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belajar Online – Sejak virus Corona melanda bumi kita tercinta ini, demi kebaikan bersama dan untuk mengurangi potensi penyebaran virus tersebut, maka pemerintah mengambil kebijakan termasuk untuk sekolah agar menyelenggarakan pembelajaran dari rumah. Sekolah menerapkan sistem Belajar dari Rumah (BDR) dengan menggunakan pembelajaran daring sebagai sarana untuk penyampaian materi pada peserta didik.

Dengan berbagai metode dan model pembelajaran, guru sebagai fasilitator pembelajaran berupaya semaksimal mungkin agar materi dalam pembelajaran tersebut dapat tersampaikan kepada peserta didik dengan baik. Namun demikian, selama BDR ini tentu saja peran orang tua sebagai pengganti guru dan pendamping peserta didik dalam belajar sangatlah penting.

Tugas orang tua untuk mendampingi putra-putrinya (peserta didik) tidaklah mudah. Pasalnya, orang tua dituntut berperan sebagai guru yang dapat mentransfer materi yang diberikan dari sekolah melalui kelas maya. Untuk anak usia remaja hingga dewasa mungkin tidak perlu pendampingan secara penuh. Tetapi untuk anak usia PAUD/TK pendampingan orang tua secara penuh sangatlah berarti. Tujuannya, agar materi-materi yang diberikan melalui kelas maya dapat terserap dengan baik.  

Karena tuntutan seperti inilah banyak orang tua yang mengeluh dan harus belajar keras agar putra-putrinya dapat mengikuti pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dengan keterbatasan pengetahuan dalam penggunaan teknologi digital dan pengetahuan mereka dalam dunia maya yang terbatas maka ini yang menjadikan beban bagi para orang tua selama BDR.

Bagi orang tua yang sudah melek teknologi mungkin tidak mengalami kendala yang berarti untuk membimbing putra-putrinya dalam pembelajaran di rumah. Namun bagi orang tua yang sangat minim akan pengetahuan tersebut, mereka sangat terbebani. Apalagi bagi orang tua yang harus bekerja, mereka menjadi sangat kerepotan karena harus dapat mengatur jadwal antara kerja dan mendampingi anak.

Belum lagi bagi orang tua dengan keterbatasan ekonomi. Sehingga mereka tidak dapat memberikan fasilitas untuk anak dalam pembelajaran jarak jauh seperti ponsel pintar, laptop, dan memenuhi kuota data bagi putra-putrinya. Pengaruh sinyal atau jaringan di wilayah tertentu juga bisa menjadi kendala tersendiri. Inilah di antaranya yang menjadi kendala selama BDR di masa pandemi ini.

Meski memiliki berbagai macam kendala, sistem belajar jarak jauh ini juga memberikan dampak positif. Seiring berjalannya waktu, banyak orang tua siswa semakin memahami kebutuhan anak untuk pendidikan. Orang tua makin pintar dan bijak dalam mendampingi putra-putrinya.

Sebagian orang tua sudah tidak mengalami kendala dalam mendampingi belajar putra-putrinya karena sudah terbiasa. Dan lambat laun, mereka justru semakin memfasilitasi kebutuhan belajar putra-putrinya. Terbukti untuk memenuhi kebutuhan belajar online, beberapa orang tua mulai berlangganan WiFi di rumah. Mereka mengupayakan membeli sarana pembelajaran online baik ponsel pintar atau laptop demi keberhasilan belajar putra-putrinya.

Ini menjadi angin segara bahwa saat ini para orang tua siswa sudah mulai terbuka pemikirannya untuk pendidikan putra-putrinya. Mereka merespon positif dan antusias untuk memberi dukungan dan semangat kepada putra-putri untuk keberhasilan dalam belajarnya. Jika orang tua dan putra-putrinya sebagai peserta didik semakin menyadari akan hal ini, maka program pemerintah di dunia pendidikan tampaknya akan segera tercapai, Insya Allah.

Ditulis oleh Rita Indah Purweny,S.Pd, Guru SMPN 18 SEMARANG.

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis