Selama pandemi Covid-19 ini, jatah anak dalam belajar mungkin banyak berkurang. Namun bukan berarti orang tua tidak bisa mengembangkan potensi anak selama masa pandemi tersebut. Justru di masa pandemi ini, orang tua dapat mengenal siswa lebih jauh untuk mengembangkan atau memaksimalkan potensi pada diri anak.
Ya, selama pandemi ini mungkin anak lebih sering tinggal di rumah. Namun bukan berarti anak tidak bisa mengembangkan bakat atau potensinya, bukan?
Setiap anak pasti memiliki potensi masing-masing. Karena setiap anak terlahir unik dan memiliki potensi yang unik pula, yang mungkin berbeda antara anak satu dengan yang lainnya.
Orang tua atau guru sebagai pendidik anak penerus generasi masa depan, harus yakin bahwa dalam diri anak pasti terdapat potensi yang terpendam yang kemudian dapat dimaksimalkan untuk menunjang kesuksesan anak tersebut di masa yang akan datang.
Sebenarnya di dunia ini tidak ada anak yang tidak bisa berprestasi. Setiap anak pasti bisa mengukir prestasinya masing-masing di bidangnya masing-masing. Hanya saja, orang tua atau guru terkadang terlanjur salah mengidentifikasi bakat anak sehingga mengatakan anak tidak memiliki bakat sama sekali atau mengatakan anak bodoh. Namun faktanya tidak demikian.
Nah, bagi Anda yang saat ini memiliki tanggung jawab mendidik perlu memiliki kesadaran bahwa setiap anak terlahir unik dan memiliki potensi besar di dalam diri mereka. Yang perlu dilakukan orang tua atau guru adalah menuntun anak tersebut agar dapat mencapai kesuksesan di masa depan dan mengukir prestasinya.
Dan selama pandemi ini, terlebih bagi orang tua sangat penting untuk dapat mengenal potensi anak. Kemudian mendorong anak tersebut untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Lantas bagaimana caranya?
Memahami Gaya Belajar Anak
Pertama yang harus dilakukan oleh orang tua atau guru untuk mengetahui potensi pada anak adalah mengenali gaya belajarnya. Pasalnya, setiap anak biasanya memiliki gaya belajarnya masing-masing.
Ada anak yang suka belajar dengan cara membaca, ada yang suka dengan cara mendengarkan, ada juga yang suka praktik secara langsung. Nah, gaya belajar seperti ini perlu dikenali untuk memaskimalkan motivasi belajar anak.
Identifikasi Kecerdasan Anak
Setiap anak memiliki kecenderungan kecerdasan masing-masing. Setidaknya terdapat 9 jenis kecerdasan mulai dari kecerdasan linguistik, kecerdasan logis, visual, musikal, kinestetik, alamiah, interpersonal, intrapersonal, dan eksistensial. Jenis-jenis kecerdasan tersebut dapat teraktualisasi dalam berbagai macam bentuk keterampilan anak.
Orang tua atau guru perlu mengidentifikasi kecerdasan tersebut pada anak sehingga tidak salah dalam memberikan bimbingan.
Mendukung Potensi Anak
Nah, setelah mengetahui gaya belajar anak dan mengetahui kecenderungan kecerdasan anak, orang tua atau guru dapat memberikan dukungan pada anak untuk terus mengembangkan potensinya. Misalnya, dengan cara mengikutkan anak pada les pada program-program tertentu agar potensi dapat berkembang secara maksimal.
Nah, itulah yang bisa dilakukan oleh guru atau orang tua dalam upaya memaksimalkan potensi pada anak di masa pandemi ini.
Ikuti “Strategi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Tes Bakat Digital” dengan cara melakukan pendaftaran melalui formulir berikut ini: DAFTAR SEMINAR
Dapatkan fasilitas seminar gratis setiap bulan dengan cara menjadi member e-Guru.id. Silakan mendaftar sebagai member melalui link berikut ini: DAFTAR MEMBER
Untuk info lebih lanjut, silakan menghubungi nomor berikut ini: