Catatan Penutup Dari Memaknai Lagu Hymne Guru
Ada yang patut disyukuri saat ini, birokrasi pendidikan sedikit lebih progresif dengan mengadakan pelatihan atau seminar-seminar yang dapat menambah informasi dan wawasan Guru. Serta adanya program P3K yang sedang digalakkan, bertujuan meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan mendapat penghasilan setara PNS.
Upaya pencerdasan yang dilakukan guru tidak hanya Transfer of Knowledge saja, tapi juga perlu untuk Transfer of Skill and Transfer of Value. Guru yang baik seharusnya mampu meng-influence siswanya agar melakukan tindakan yang progressif, meningkatkan kepekaan sosial dan menumbuhkan kesadaran kritis.
Contoh kecil, seberapa banyak siswa yang tau perihal sampah plastik yang semakin menggunung? Seberapa banyak siswa yang memahami keadilan gender serta tindakan pelecehan seksual? Tidak usah muluk-muluk, tentu disesuaikan dengan usianya. Pendidikan akan tumpul jika hanya mengharapkan nilai bagus kemudian dianggap pintar sedangkan ia gagap mengahadapi tantangan saat ini. Disisi lain Guru tidak mampu menjadi fasilitator dan inspirator sebab permasalahan internal mereka yang menganggu proses pembelajaran.
At the end, menjadi Guru tidak mudah dan disinilah letak kemuliannya. Tidak perlu otoriter, apalagi niatnya hanya untuk pamer, bukan untuk menjadikan siswa bertindak revolusioner. Tidak perlu gaji tinggi, apalagi niatnya hanya untuk menaikkan gengsi, bukan untuk menjadikan siswa berprestasi. Apa guna Hymne Guru, jika tidak mau menambah wawasan baru. Sekian.
Penulis : Amalia Nurusya’bani
_________
Bergabunglah dengan ribuan guru lain untuk bersama-sama berdiskusi dan mengembangkan kompetensi keguruan, dalam Komunitas Guru Juara. Dapatkan informasi menarik dan kesempatan untuk ikut serta dalam berbagai evant diklat, bimtek dan webinar tingkat nasional. Gabung grup telegram di sini.
(anb/gan)