Step In-Step Out-Step Back – Mindset atau pola pikir anak tidak serta merta terbentuk begitu saja. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya baik secara langsung maupun tersirat.
Rutinitas berpikir mereka sangat butuh pendampingan yang eksklusif agar dapat membangun karakter yang berkualitas.
Oleh karena itu tingkah laku dan kepribadian seseorang tumbuh sesuai dengan proses belajarnya di masa anak-anak, terutama dalam berpikir.
Cara berpikir itu harus terus dilatih dengan berbagai metode yang efektif dan positif. Dari sini pula keberhasilan anak sangat ditentukan dalam menjalani kehidupannya. Menurut Iskandar, baik tidaknya mindset anak dipengaruhi oleh 7 faktor.
Apa saja faktor tersebut? Ada orang Tua, keluarga, masyarakat, sekolah, teman, media informasi, dan diri mereka sendiri.
Dalam hal ini tentu orangtua dan guru punya peran yang lebih besar dalam pembentukan pola pikir anak.
Guna mewujudkannya, konsep step in-step out-step Back bisa menjadi salah satu metode yang diterapkan. Tidak hanya di sekolah, begitupun ketika berkegiatan di rumah dengan keluarga.
Apa itu Konsep Step In-Step Out-Step Back?
Selain belajar akademik, siswa juga sangat butuh pembelajaran sosial. Bagaimana mereka merespon orang lain, berinteraksi, menggunakan bahasa yang tepat, serta menilai orang lain harus menggunakan perspektif yang sehat.
Konsep step in-step out-step back ini dihadirkan agar anak terlatih mengasah pola pikir yang terarah.
Formula dari konsep step in-step out-step back adalah sebagai berikut:
Choose : Mengidentifikasi seseorang di suatu situasi yang berada di sekitar
Step in : Mengutarakan apapun yang kita lihat dan ketahui mengenai orang tersebut. Bagaimana kondisinya, apa yang dirasakannya, dan terkait pengalaman hidup yang dijalaninya.
Step out : Apa yang kita butuhkan untuk mengenal orang tersebut lebih jauh? Bagaimana membangun perspektif pada orang tersebut dengan lebih baik?
Step back : Mengingat dengan jelas tentang eksplorasi perspektif sejauh ini, apa yang kita perhatikan dari perspektif diri sendiri, lalu apa yang perlu kita ambil dari perspektif orang lain?
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya