Pernahkah Anda mendengar kata “antologi”? kita pastinya sering menjumpai buku antologi yang sering bertebaran di toko-toko buku. Apa yang dimaksud dengan antologi? lalu apa keuntungan menulis buku antologi daripada menerbitkannya sebagai buku?
Karya sastra ada banyak jenisnya, dan yang paling mudah dibuat adalah puisi, cerpen (cerpen), atau cerita. Karena jumlah Cerita-cerita ini sedikit, jadi Anda perlu menggabungkan karya tersebut dengan karya yang lain agar dapat menjadi sebuah buku.
Secara umum dan agar mudah dipahami, definisi dari buku antologi adalah karya sastra sejenis (baik cerpen, esai, atau puisi) yang memiliki pokok bahasan yang sama dan dikumpulkan untuk dijadikan satu terbitan.
Antologi ini biasanya terdiri dari tulisan beberapa penulis yang dikumpulkan dengan topik atau tema yang sama. Terdapat juga lomba atau sayembara untuk menghasilkan sebuah karya, dengan karya tersebut dikumpulkan menjadi satu buku untuk diterbitkan.
Dalam penyusunan buku antologi didalamnya memerlukan bahan untuk dikumpulkan menjadi suatu buku. Anda dapat mengumpulkan bahan seperti artikel pendek atau konversi karya ilmiah.
Artikel Pendek
Artikel umumnya merupakan esai berbasis fakta yang isinya berasal dari data dan dibuat untuk tujuan tertentu. Isi artikel itu sendiri biasanya terdiri dari 300-1000 kata dan ditujukan untuk membahas topik tertentu dan menyampaikan pemikiran terhadap sebuah realitas. Khusus artikel pendek biasanya terdiri dari 300-500 kata.
Artikel pendek memiliki struktur tulisan tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Headline. Mewakili seluruh isi tulisan dengan kalimat menarik.
- Lead. Alenia pertama yang menggugah minat membaca. Sesuatu yang penting: fakta, kontroversial, pertanyaan, sesuatu yang baru.
- Body. Detail pembahasan sesuai lead.
- Leg Penutup: solusi, rekomendasi, dll.
Konversi Karya Ilmiah
Tentu saja, dalam mengubah KTI menjadi sebuah buku bukanlah hal yang mudah. Hal ini dikarenakan buku memiliki bahasa yang lebih populer dan universal dibandingkan dengan KTI yang umumnya disajikan dalam bahasa yang kaku dan cenderung hanya dibaca oleh kalangan tertentu.
Oleh karena itu, diperlukan keahlian khusus untuk melakukan konversi dari KTI. Selain mengubah layout dan cover, ada beberapa hal teknis yang perlu dilakukan dengan keahlian khusus dalam proses konversi KTI.
- Mengubah Judul Bagian Kesimpulan Dikembangkan. Menggunakan bahasa populer dan memikat calon pembaca.
- Mengambil Pokok Bab 1 dan 2. Menghilangkan beberapa bagian yang tidak perlu. Beberapa topik yang berbeda bisa dijadikan bab tersendiri atau bab baru.
- Menyederhanakan Bab 4. Memaparkan hasil penelitian dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
- Bagian Kesimpulan Dikembangkan. Di dalam karya ilmiah, bagian kesimpulan biasanya dibuat dalam bentuk poin. Di dalam buku lebih baik dibuat dalam pemaparan naratif.
- Revisi. Penting sekali untuk membaca ulang naskah yang sudah selesai dikonversi dari karya ilmiah. Jika perlu dilakukan revisi, maka harus dilakukan.
Untuk mengunduh materi hari kedua anda dapat mengaksesnya melalui link berikut KLIK DISINI
Segera Daftar Diklat Penulisan Buku Ber-Isbn
Special dari naikpangkat.com akan mengadakan kegiatan penulisan bagi guru yaitu Diklat dan pendampingan bersertifikat 35JP dengan judul Menyusun dan Menerbitkan Buku Ber-ISBN yang akan diadakaan secara online pada 20-24 mei 2022 pukul 19.30 WIB.
Peserta yang mendaftar akan mendapatkan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar diantaranya yaitu Sertifikat bernama 35JP, Video rekaman zoom meeting, Salinan Materi pelatihan, Laporan pengembangan diri, Undangan, rekap daftar hadir, Akses zoom meeting, Konsultasi dan pendampingan, Laporan kegiatan diklat
Bagi anda yang tertarik mengikuti dan belajar Bersama dapat mendaftar melalui link berikut bit.ly/diklatisbn atau bisa hubungi admin penyelenggara 085865988163