Kerap memunculkan permasalahan di kalangan guru yang tak kunjung selesai, sekarang sekolah tidak boleh rekrut honorer asal-asalan. Hal tersebut karena pemerintah akan segera meluncurkan program Marketplace Guru di tahun depan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengatakan masalah guru honorer selalu muncul di Indonesia akibat sekolah-sekolah bebas merekrut guru honorer kapan saja. Oleh sebab itu, ia mengimbau sekolah tidak rekrut honorer asal-asalan.
Upaya satuan pendidikan yang sering rekrut honorer asal-asalan, mulai dari guru maupun tenaga lainnya membuat mereka kesulitan berkembang. Pasalnya mereka terkungkung di satuan pendidikan tersebut hingga dijanjikan masuk data pokok pendidik (dapodik) demi melamar di seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Ini masalah yang menyebabkan kebutuhan guru yang tiba-tiba dan terpaksa merekrut honorer,” ujar Nadiem Makarim.
Rencana penyiapan platform Marketplace Guru itu disampaikan Nadiem Makarim dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) beberapa hari yang lalu.
Nadiem Makarim menyampaikan apabila sekolah membutuhkan tenaga kependidikan, maka pihak sekolah wajib sabar menunggu skema rekrutmen guru ASN dari pemerintah. Ia menegaskan perintahnya untuk sekolah tidak rekrut honorer asal-asalan. Itu sebabnya, menteri dengan nama lengkap Nadiem Anwar Makarim luncurkan Marketplace Guru.
Nadiem Makarim memandang dengan Marketplace Guru akan ada solusi permanen guna mengatasi permasalahan pendidikan di tanah air yang belum merata. Penerapan program Marketplace Guru mulai pada 2024 mendatang.
Tidak dapat berjalan seperti sebelumnya, saat ini upaya rekrutmen guru honorer di sekolah dihentikan. Dengan demikian, pihak satuan pendidikan sudah tidak bisa memenuhi tenaga lagi di sekolahnya jika ada guru yang telah purna tugas. Untuk itu, sekolah musti menunggu guru pengganti dari Marketplace Guru.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya