Literasi dasar – Perkembangan teknologi yang pesat mengakibatkan banyak perubahan struktural dalam pendidikan. Semakin besar perubahan yang ada, semakin besar pula adaptasi yang dibutuhkan untuk terus bergerak mengikuti zaman.
Sistem pendidikan yang mengedepankan baca, tulis, menghafal, dan mengerjakan tentu akan membuat daya pikir menjadi terbatas, mudah lelah, mekanis, dan kurang kreatif. Hal inilah yang setidaknya menjadi landasan keinginan untuk memperbaikinya.
Terlepas dari itu, seluruh pendidikan yang masih menggunakan cara lama akan cenderung susah beradaptasi dengan perkembangan zaman, namun tetap bisa meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama karena kurang efisien dalam proses pendidikannya.
Namun, tentu keadaan covid-19 kemarin memaksa seluruh pihak dalam berbagai bidang dapat beradaptasi cepat demi berlangsungnya kehidupan, termasuk pada bidang pendidikan.
Di Indonesia sendiri, perhatian terhadap literasi mulai digaungkan secara nasional melalui Gerakan Literasi Nasional setelah dikeluarkannya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015.
Permendikbud ini memberikan gambaran bahwa pada saat tersebut dimulailah transformasi orientasi Kegiatan Belajar Mengajar dengan tujuan pemberantasan buta aksara menjadi pertumbuhan minat baca dan melahirkan kebiasaan membaca yang berlangsung sepanjang hayat.
Dikutip dari buku Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional, literasi pada dasarnya memiliki empat definisi, diataranya adalah:
- Rangkaian kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam mengakses dan menggunakan informasi
- Praktik sosial yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks
- Proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai medium untuk merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari
- Teks yang bervariasi menurut subjek, genre, dan tingkat kompleksitas bahasa
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Deti dan Elih pada tahun 2020 dalam Jurnal Pendidikan Konseling, Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi ini sebagai prasyarat kecakapan pada abad ke-21.
Halaman Selanjutnya
Literasi sebagai prasyarat kecakapan pada abad ke-21
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya