Tahun 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkenalkan paradigma baru pembelajaran yaitu Kurikulum Merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka menjadi ciri khas dari kurikulum kurikulum sebelumnya.
Latar Belakang Munculnya Pembelajaran Berdiferensiasi
Keberadaan pendekatan Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka dikarenakan beberapa hal yang menjadi faktor, yaitu:
1. Keragaman Karakteristik Siswa
Sistem pendidikan tradisional yang berfokus pada satu jenis siswa seringkali tidak dapat menerima keanekaragaman ini, karena setiap siswa sebenarnya masing masing memiliki potensi, gaya belajar, minat, dan kemampuan yang unik.
2. Ketidakadilan dalam Pendidikan
Sistem pendidikan yang seragam seringkali menyebabkan ketimpangan dalam hasil belajar siswa. Siswa dengan kemampuan belajar yang berbeda tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi mereka.
3. Kebutuhan untuk Mempersiapkan Generasi Masa Depan
Indonesia membutuhkan generasi muda yang inovatif, kreatif, dan mampu memecahkan masalah di era globalisasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu siswa memperoleh keterampilan ini. Karena siswa dapat mengembangkan kemampuannya masing masing dan terfasilitasi.
Pembelajaran Berdiferensaisi dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru untuk menerapkan pendekatan ini dengan lebih leluasa. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip kurikulum, yaitu:
- Fokus pada pengembangan kompetensi dan karakter: Pembelajaran Berdiferensiasi menekankan pada pengembangan kemampuan dan karakter siswa sesuai dengan potensi dan kebutuhannya.
- Pembelajaran berpusat pada murid: Guru membantu siswa belajar secara aktif dan mandiri.
- Penilaian yang berkelanjutan: Penilaian dilakukan secara berkala dan menyeluruh untuk mengevaluasi kemajuan belajar siswa.
Halaman selanjutnya,
Manfaat pembelajaran berdiferensiasi…
Halaman : 1 2 Selanjutnya