Langkah Menggunakan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran dalam Penerapan Kurikulum Merdeka, Bisa Efektif?

- Editor

Minggu, 4 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prinsip Pendekatan Saintifik

Menurut Hosnan, pada pendekatan saintifik mempunyai beberapa prinsip, yaitu:

  1. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
  2. Aktivitas pembelajaran membentuk students self concept.
  3. Dalam pembelajaran terhindar dari verbalisme.
  4. Pembelajaran memberikan ruang pada siswa untuk simulasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip dari materi yang sedang dipelajari.
  5. Pembelajaran mendorong terciptanya peningkatan kemampuan berpikir peserta didik.
  6. Pembelajaran meningkatkan motivasi bagi siswa dan guru, yaitu motivasi dalam belajar dan mengajar.
  7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan dalam berkomunikasi.
  8. Adanya proses validasi atau uji coba terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dibangun siswa dalam struktur kognitifnya.
Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik

Menurut Daryanto (2014), ada lima langkah dalam melakukan pendekatan saintifik.

  • Mengamati (observing)

Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang pertama adalah mengamati. Langkah ini mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningful learning).

Mengamati atau observasi sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. 

Dengan mengamati, siswa diharapkan dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru.

  • Menanya (questioning

Langkah metode saintifik berikutnya adalah menanya atau questioning. Dalam penerapan kurikulum 13 dan juga kurikulum yang akan diberlakukan yaitu kurikulum merdeka, siswa diharapkan memiliki inisiatif untuk bertanya. Sehingga tidak pasif dan hanya menunggu guru memberikan materi/jawaban. 

Langkah kedua dari pendekatan saintifik ini dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

  • Mengumpulkan informasi (experimenting)

Langkah ketiga dari pembelajaran saintifik adalah mengumpulkan informasi. Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari kegiatan bertanya.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. 

Siswa dapat membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang materi yang sedang dipelajari.

  • Mengasosiasikan/mengolah informasi (associating

Langkah berikutnya adalah mengasosiasi atau mengolah informasi. Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi ini, terdapat kegiatan menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan siswa merupakan pelaku aktif. 

Penalaran sendiri adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.

  • Mengkomunikasikan (communicating)

Langkah pendekatan saintifik yang terakhir adalah mengkomunikasikan. Siswa harus diberikan  kesempatan untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola.

Halaman berikutnya

Model pembelajaran pendukung pedekatan saintifik..

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 2,305 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis