Siapa yang tidak suka bercerita atau mendengarkan cerita? Hampir semua orang menyukainya. Bercerita lebih sering dikenal dengan sebutan kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu storytelling. Salah satu metode pembelajaran yang patut dicoba yaitu metode story telling.
Lalu, apa itu storytelling? Hal yang pertama kali dibahas adalah storytelling itu terdiri dari kata, yaitu story yang memiliki arti cerita atau kisah dan telling yang berarti penceritaan. Sehingga, storytelling adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk menyampaikan sebuah cerita.
Sebelum memasuki zaman modern ini, metode story telling ini hanya mengandalkan lisan saja. Namun, seiring perkembangan nya story telling juga memanfaatkan media lain. Dengan kata lain, storyteller belum menggunakan berbagai macam media atau alat ketika menyampaikan sebuah cerita kepada orang banyak.
Kita juga perlu memahami manfaat penggunaan metode story telling baik untuk guru maupun untuk siswa , yaitu:
- Menumbuhkan minat baca
- Meningkatkan kecerdasan
- Meningkatkan kreativitas
- Meningkatkan kemampuan berbahasa
- Meningkatkan kemampuan publik speaking
Langkah-Langkah Melakukan Storytelling
Setelah mengetahui banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan ketika melakukan storytelling, maka berikut ini merupakan langkah- langkah untuk melakukan metode story telling dalam pembelajaran:
- Pilih dan Rangkai Cerita yang Disukai
Storytelling terdiri dari cerita-cerita yang didalamnya terdapat tokoh-tokoh, konflik, peristiwa, dan penyelesaian konflik. Oleh karena itu, langkah pertama untuk melakukan storytelling adalah memilih sekaligus merangkai cerita yang ingin disampaikan.
- Pahami Cerita yang Ingin Disampaikan
Setelah memilih dan merangkai cerita, maka tahap berikutnya adalah memahami cerita yang ingin disampaikan. Seorang storyteller (orang yang becertita) harus mampu memahami isi cerita yang ingin disampaikan agar ketika menyampaikannya kepada pendengar setiap tokoh, alur cerita, peristiwa, hingga pesan moral dapat didengarkan dan diterima dengan baik oleh para pendengar.
- Gerak Tubuh
Jangan lupa dalam melakukan storytelling, diikuti dengan gerak tubuh yang sesuai dengan jalannya cerita. Agar cerita yang dibawakan terlihat lebih menarik dan lebih asyik.
- Suara
Suara yang dimaksud adalah intonasi tinggi rendahnya nada bicara karena intonasi akan menentukan makna dari jalan cerita yang akan disampaikan. Selain itu, ketika menjadi pendongeng, sebaiknya membuat suara yang mirip dengan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Atau menggunakan berbagai jenis suara untuk menjelaskan dialog masing- masing tokoh.
- Ekspresi Wajah
Yang tidak kalah penting juga yaitu ekspresi wajah pendongeng. Ekspresi wajah ini akan mempengaruhi karakter yang sedang dimainkan, seperti wajah marah, wajah sedih, atau wajah bahagia. Bahkan, ekspresi wajah bisa membangun suasana cerita itu sendiri.
- Perhatikan Kontak Mata
Sesekali perhatikan kontak mata dengan para pendengar. Dengan adanya interaksi dengan audience, maka secara langsung pendongeng akan mengetahui apakah audience sedang memperhatikan alur cerita yang sedang dibawakan atau tidak.
- Gunakan Alat Peraga
Pada umumnya, ketika melakukan storytelling hanya menggunakan lisan, tetapi saat ini, beberapa pendongeng mulai menggunakan alat peraga ketika melakukan storytelling. Alat peraga yang biasa digunakan, seperti boneka-boneka kecil yang sesuai dengan jalannya cerita.
Demikian informasi mengenai Langkah- Langkah Penyampaian Materi Menggunakan Metode Story Telling, semoga dapat bermanfaat bagi Anda dan menambah wawasan.
DISKON SPESIAL untuk mengikuti PELATIHAN KHUSUS 90JP: KARYA INOVATIF UNTUK AKSI NYATA PELATIHAN MANDIRI MERDEKA MENGAJAR
🏷️ KODE KUPON: SPESIAL (KUPON hanya berlaku HARI INI)
LINK PENDAFTARAN : https://khusus.e-guru.id/aff/9669/1875/checkout
Semua peserta yang mendaftar akan mendapatkan SERTIFIKAT BERNAMA 90JP + 4JP
Dapatkan juga BONUS SPESIAL
☑️ Office 365
☑️ Administrasi Kurikulum Merdeka
☑️ Contoh Karya Inovatif
Untuk dibantu mendaftar dapat menghubungi : http://wa.me/6289512348529 (Rahma)
(rtq/rtq)