Krisis Moral Peserta Didik dan Solusinya

- Editor

Jumat, 2 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Yona Rofianti, S.Pd. 

Guru di SD Negeri Angsoka

 

 

Apa jadinya bila bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang tanpa adanya pembangunan moral dan etika yang jelas dan tepat. Jawaban yang paling utama adalah akan terjadi banyak kerusakan dan permasalahan dalam berbagai aspek dalam kehidupan bahkan tanpa kita sadari adalah rusaknya suatu bangsa dan negara.

Adapun faktor yang mempengaruhi permasalahan moral anak atau peserta didik sebagai genarasi penerus bangsa adalah sebagai berikut: 

  1.     Faktor Keluarga dan Krisis Identitas

Kenakalan peserta didik dapat berawal dari keluarga broken home atau keluarga tidak harmonis. Dari keluarga yang tidak harmonis ini dapat memberikan dampak mental dan psikologis terhadap perkembangan  karakter anak. Seharusnya orang tua selalu mengadakan pendekatan yang lebih khusus terhadap diri anak agar anak bisa lebih dekat dengan karakter keluarganya agar terhindar dari dampak buruk perkembangan teknologi zaman sekarang yang cenderung mudah diakses.

  1. Kontrol Diri yang Kurang

Remaja dan anak cenderung tidak bisa mempelajari serta membedakan antara tingkah laku baik dan buruk sehingga mudah terbawa pada perilaku yang tidak terpuji dan moral yang tidak tepat. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan baik dan buruk tingkah lakut, namun tidak bisa mengontrol diri, akan berdampak tidak baik bagi masa depannya. Umumnya perilaku yang menyimpang disebabkan karena mental.

  1.   Pelampiasan Rasa Sedih dan Kecewa

Dalam hidup seseorang pasti akan mengalami kekecewaan. Apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal positif, maka ia akan tergelincir dalam hal yang tidak diinginkan, bahkan berusaha mencari pelarian untuk memuaskan rasa kecewanya dan melupakan hal-hal yang positif. 

  1. Pengaruh Lingkungan dan Media Massa

Siswa yang bermasalah biasanya berawal dari terpengaruhnya pemikirannya dari lingkungan rumah atau temannya. Terlebih untuk saat ini peran media massa yang bisa diakses dengan mudah melalui handphone sangat berpengaruh terhadap karakter atau sifat siswa. 

  1.   Desakan Kebutuhan Ekonomi dalam Kehidupan

Perilaku menyimpang yang terjadi bisa jadi karena adanya dorongan kebutuhan ekonomi. Itu yang terkadang membuat seseorang tergeser dari garis kehidupan yang baik sehingga membuat perkembangan moralnya bergeser pula.

Adapun solusi yang dapat kita terapkan dalam mengatasi krisis moral tersebut yaitu:

  1.     Menanamkan Pendidikan Karakter dalam Keluarga Sejak Dini

Orang tua adalah salah satu sosok yang terdekat dengan anak. Sementara itu anak adalah generasi penerus bangsa yang membutuhkan pendidikan serta pemenuhan hak-haknya untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya karena sejatinya karakter yang baik dapat dibentuk sejak dini yang dicontohkan oleh orangtua. Maka sejatinya kita sebagai orang tua harus bisa menjadikan diri kita sebagai contoh yang baik agar menjadi duplikat terbaik bagi perkembangan anak di masa yang akan datang dan lingkungan keluarga merupakan awal atau dasar dari dalam membentuk karakter siswa.

  1.     Memilih Sahabat dan Teman Bergaul di Lingkungan yang Tepat dan Benar.

Pertemanan dan Pergaulan sangat mempengaruhi karakter dan sifat-sifat dasar anak karena dari dalam diri seseorang, apalagi tahap remaja di mana mereka mencari jati diri. Mereka sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya lebih memperhatikan serta memantau bagaimana pergaulan anak-anak di luar dan dengan siapa mereka berada di  luar rumah atau keluarga sehingga tumbuh kembang dalam karakter siswa menjadi lebih terjaga. 

  1.     Memanfaatkan Perkembangan IPTEK dengan Baik dan Tepat

Perkembangan IPTEK harus dimanfaatkan dengan baik dan tepat. Dengan teknologi, kita dapat mengakses dengan mudah hal-hal apapun yang kita inginkan.  Makin maraknya video porno di kalangan remaja dapat merusak moral. Oleh sebab itu, kita harus dapat memantau akses atau situs apa yang anak kita lihat dengan mendampingi dan memberikan edukasi yang tepat. Jika perlu membatasi jam menggunakan IPTEK bisa kita lakukan serta memberikan bimbingan tepat sebagaimana fungsi dan manfaatnya bagi anak kita demi tumbuh kembang moralnya.

  1.   Mengenalkan dan Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Mengenalkan dan meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang penting sebagai solusi karena sesuatu apapun yang dilandasi dengan iman dan taqwa tidak akan mengarah ke hal-hal yang negatif bahkan biasa sebagai pondasi awal anak untuk mengetahui batasan yang bisa mereka lakukan.  Kita dapat mengingatkan dan menyadarkan bahwa ada Tuhan yang selalu mengawasi apapun yang kita lakukan, sehingga anak sadar bahwa apapun yang dilakukan di dunia tentu ada konsekuensi serta pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Dan hal tersebut menjadi tolak ukur kesadaran moral anak agar menjadi lebih baik.

Moral merupakan letak ketinggian martabat seseorang. Oleh karena itu marilah pertebal moral dan akhlakkita guna menciptakan masa depan yang gemilang, Indonesia cemerlang

Hakikat pendidikan bukanlah tentang angka tapi proses.  Pembelajaran yang diberikan harus membentuk moral siswa untuk bisa mencapai hasil yang terbaik. Maka nikmatilah prosesnya terutama proses pembentukan moral diri siswa ke arah yang lebih baik.  (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 494 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis