Konsep Pembelajaran Futuristik Yang Dapat Diterapkan Dengan Kurikulum 2022

- Editor

Kamis, 30 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konsep pembelajaran futuristik merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dirancang untuk peserta didik di masa depan dengan mempertimbangkan esensi serta fungsi pokok pendidikan dalam pengembangan kuaitas sumber daya manusia di masa depan.

Konsep pembelajaran futuristik digunakan untuk mempersiapkan diri menuju masa depan maka dari itu dibutuhkan sikap bijaksana dalam menghadapi globalisasi yaitu dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan memanfaatkan peluang yang terbuka di dalamnya.

Dalam persiapan itulahKonsep pembelajaran futuristik pada sektor pendidikan maka sangat penting untuk mencetak produk sumber daya manusia Indonesia yang dapat menghadapi arus perubahan zaman. Masa depan ditentukan oleh pengetahuan sehingga dunia bergabung dan berpijak kepada pengetahuan. Pengetahuan menjadi modal paling berharga dan paling dibutuhkan sebab pengetahuan merupakan pemenang dalam berbagai aktivitas kehidupan.

Pendidikan dan pengetahuan sangat dibutuhkan di masa depan banyak perubahan yang terjadi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan teknologi yang selalu berkembang.

Perubahan-perubahan pendidikan tersebut antara lain pertama adanya sebuah kontrol yakni para siswa yang lahir pada generasi abad ke-21 tidak menyukai hal-hal yang terikat oleh jadwal-jadwal tradisional selain itu juga tidak menyukai pembelajaran yang monoton. Selain itu mereka lebih menyukai untuk belajar sendiri dengan menggunakan alat komunikasi yang bisa menjangkau dunia yang tak terbatas. Dengan demikian mereka akan memperoleh informasi dari berbagai sumber yang terhubung tanpa batas untuk mencapai target pengetahuannya.

Kedua adanya berbagai pilihan dalam pembelajaran yaitu untuk melakukan mata pelajaran proyek siswa akan memilih menggunakan teknologi untuk memperoleh banyak informasi. Mereka hendaknya diberi kebebasan untuk memilih metode dan teknik-teknik belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Ketiga adanya ikatan kelompok sosial yaitu seiring dengan berkembangnya zaman para siswa akan membangun sebuah kelompok sosial pada media sosial dari berbagai wilayah, lintas bangsa, negara, budaya dan bahkan agama. Mereka memiliki jejaring internasional yang dinamis sehingga mereka akan memiliki pengelaman keilmuan yang jauh lebih baik,

Keempat keterbukaan yaitu melalui tradisi jejaring sosial media maka mereka akan terbelajarkan untuk menjadi terbuka karena dalam jaringannya semua penganut agama ada dan terkelompokkan namun komunikasi mereka tetap berjalan dan tidak terganggu oleh perbedaan-perbedaan tersebut.

Oleh karena itu tren pembelajaran memungkinkan siswa sudah membawa banyak informasi yang dakses dari luar kelas termasuk dunia maya. Bisa jadi pembelajaran di kelas menjadi arena untuk mengejar informasi sains dan teknologi untuk mereka pelajari bukan sebagai arena untuk memaparkan informasi sains dan teknologi. Kelas menjadi arena bagi para siswa mencari ilmunya sendiri sesuai dengan apa yang mereka butuhkan untuk mereka pelajari. Guru hanya memfasilitasi dengan perpustkaan kelas, modul, buku teks, serta buku-buku pendukung, dan yang terpenting akses internet, serta menyediakan beberapa PC untuk para siswa yang tidak membawa PC.

E-Learning dalam Pembelajaran Futuristik

E-learning (pembelajaran berbasis elektronik) merupakan cara yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat elektronik. E-learning menjadi semakin berkembang dan mudah diakses dengan kecepatan koneksi internet yang semakin meningkat sehingga peluang metode pelatihan multimedia akan banyak bermunculan.

Dengan peningkatan jaringan seluler yang sangat pesat maka berdampak juga pada  peningkatkan telekomunikasi yang sekarang dilengkapi dengan semua fitur mengagumkan dari e- learning ke smartphones (hand phone cerdas) dan peralatan portabel lainnya.

Teknologi seperti media sosial juga senantiasa mengubah pendidikan. Oleh karena itu proses pembelajaran membutuhkan waktu yang panjang dan hasilnya bervariasi. E-learning telah dicoba selama bertahun-tahun untuk melengkapi cara belajar agar lebih efektif dan terukur yang mana hasilnya dapat dilihat dengan adanya banyak alat yang membantu menciptakan kursus interaktif, menstandarisasi proses belajar dan  memasukkan unsur informal kedalam proses belajar formal dan sebaliknya.

Beberapa trend e-learning memberikan pandangan bagaimana peralatan belajar dan e-learning di masa yang akan datang dibentuk. Tren tersebut yaitu :

Pertama pembelajaran Berbasis Android yang berfokus pada microlearning yakni pembelajaran yang berfokus pada desain aktivitas pembelajaran mikro dalam lingkungan media digital. Kegiatan ini dapat dimasukkan ke dalam rutinitas seharihari pelajar. Tidak seperti pendekatan e-learning pembelajaran dengan menggunakan microlearning ini  cenderung mendorong teknologi melalui media pendukung yang mengurangi beban kognitif pada peserta didik.

Oleh karena itu, pemilihan objek pembelajaran dengan menggunakan microlearning juga dapat meningkatkan kecepatan dan waktu kegiatan pembelajaran. Microlearning sangat penting dijadikan sebagai desain pembelajaran karena microlearning merupakan pergeseran paradigma penting yang menghindari kebutuhan dalam melaksanakan sesi belajar yang terpisah karena proses pembelajaran tertanam dalam rutinitas sehari-hari pengguna. Itulah yang menjadi alasan microlearning sangat cocok dijadikan sebagai media pembelajaran dengan menggunakan perangkat mobile berbasis android.

Kedua Pembelajaran otentik (authentic learning) yakni  sebuah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggali, mendiskusikan, dan membangun secara bermakna konsep-konsep dan hubungan-hubungan yang melibatkan masalah nyata dan proyek yang relevan dengan siswa. Pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa pada semua tingkatan kelas, maupun siswa dengan berbagai macam tingkat kemampuan.

Belajar otentik merupakan pendekatan pedagogis yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi, berdiskusi, dan penuh arti membentuk konsep dan hubungan dalam konteks yang melibatkan dunia nyata masalah dan proyek-proyek yang relevan dengan peserta didik.

Karakteristik pembelajaran otentik yaitu Belajar adalah berpusat pada tugas-tugas otentik yang menarik bagi peserta didik, siswa terlibat dalam eksplorasi dan penyelidikan, belajar sangat erat hubungannya dengan dunia di luar dinding kelas, siswa menjadi terlibat dalam tugas-tugas kompleks serta kemampuan berpikir tinggi, seperti menganalisis, sintesis, merancang, memanipulasi dan mengevaluasi informasi, siswa menghasilkan produk yang bisa dibagi dengan pemirsa di luar kelas, proses pembelajaran didorong oleh guru, orang tua, dan para ahli, menggunakan perancah teknik, siswa memiliki peluang untuk wacana sosial.

Sedangkan ciri-ciri pembelajaran otentik yakni pembelajaran berpusat pada tugas-tugas otentik yang menggugah rasa ingin tahu siswa berupa pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan siswa, siswa terlibat dalam kegiatan menggali dan menyelidiki, pembelajaran bersifat interdisipliner, pembelajaran terkait erat dengan dunia di luar kelas, siswa dapat mengerjakan tugas rumit yang melibatkan kecakapan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis, mensintesis, merancang, mengolah dan mengevaluasi informasi, siswa dapat menghasilkan produk yang dapat dibagikan kepada audiens di luar kelas, pembelajaran bersifat aktif dan digerakkan oleh siswa sendiri, guru dapat memberikan bantuan seperlunya saja dan membiarkan siswa bekerja secara bebas, siswa berkesempatan untuk terlibat dalam wacana dalam masyarakat, siswa bekerja dengan banyak sumber, siswa dapat bekerja sama dan mempunyai kesempatan luas untuk berdiskusi untuk memecahkan masalah.

Ketiga blended Learning yaitu blended Learning yakni sebuah sistem pembelajaran yang menggabungkan pengajaran tatap muka dengan instruksi yang dimediasi komputer sehingga dengan demikian blended learning merupakan sebuah kombinasi instruksi dari dua model pengajaran dan pembelajaran yang terpisah.

Ikutilah pelatihan membuat makalah best practice yang diselenggarakan oleh e-guru.id

DAFTAR SEKARANG

Penulis : Erlin Yuliana

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 1,499 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis