Dalam video itu, Ibu Sahari juga menceritakan perjuangannya untuk bisa sampai ke sekolah tempatnya mengajar.
“Jauh-jauh jalan kaki lewat hutan, banyak binatang buas tapi saya sabar, Insya Allah Tuhan yang melihat semuanya,” kata Sahari.
Dibayar Rp100.000 per bulan Perjuangan yang dilakukan Ibu Sahari tidak sesuai dengan apa yang didapatnya, sebagai guru honorer ia hanya dibayar Rp100.000 per bulan.
“Malu mengucapkannya,” jawab Sahari dalam video itu. “Barang kali mas kaget mendengarkan, kalau dalam satu bulannya itu cuma Rp100.000,” sambungnya.
Murid menangis Bukan tanpa alasan jika Ibu Sahari tidak mau pindah mengajar ke seolah lain.
Ia memilih bertahan mengajar meski dibayar Rp100.000 karena muridnya menangis dan memeluknya apabila dia mengatakan ingin pindah.
“Kalau saya mengucapkan mau pindah, menangis semua (murid) dan peluk saya dan memintanya untuk tidak pindah dan mereka bilang bagaikan ayam kehilangan induknya,” ungkapnya.
Selama 13 tahun menjadi guru honorer, Sahari hanya mendapat upah sebesar Rp100 ribu setiap bulan. Namun, hal ini masih disyukuri sosok guru yang berusia tak lagi muda itu.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya