Kelahiran Putraku dan Kelahiranku sebagai Penulis

- Editor

Selasa, 27 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis – Ketika pandemi Covid-19 terjadi, aku dalam  kondisi hamil tua. Virus ini cepat sekali mewabah. Berita terhadap orang yang terkena virus Korona semakin banyak dan marak diperbincangkan, karena bahayanya yang begitu besar hingga mengakibatkan kematian.

Saat aku melahirkan putraku, saat itu pula pemerintah mulai membatasi segala akses jalan dan menerapkan kewaspadaan kesehatan atau disebut protokol kesehatan.  Pemerintah menerapkan Program Sosial Berskala Besar atau PSBB. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang semakin cepat menular. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi,  dalam keterangan tertulisnya mengatakan PSBB mencakup pembatasan sejumlah kegiatan penduduk tertentu dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19. Semua interaksi dibatasi, banyak perkantoran yang diliburkan—kecuali perkantoran yang menangani hal-hal tertentu termasuk kantor yang mengurus korban Covid-19. 

Tidak hanya itu, tempat-tempat ibadah pun dibatasi bahkan diimbau untuk tutup sementara waktu. Acara-acara keagamaan, pernikahan, dan yang lainnya pun dibatasi. Adapun protokol kesehatan yang diberlakukan yaitu dengan menerapkan rajin cuci tangan, menjaga kebersihan diri, memakai masker, dan menjaga jarak. Semua orang wajib cek suhu tubuh serta memperbanyak makanan sehat guna menjaga kekebalan tubuh atau imun, baik dengan buah-buahan, sayuran, maupun suplemen vitamin lainnya.

Program pemerintah saat menjalankan PSBB mengakibatkan dunia pendidikan harus mencari  jalan lain agar pembelajaran tetap berjalan. Pembelajaran harus dilakukan di rumah masing-masing yaitu melalui Pembelajaran Jarak Jauh yang biasa disebut PJJ atau daring, artinya dilakukan secara online dengan memanfaatkan jaringan internet.

Hal itu sebenarnya sedikit menguntungkanku yang baru saja melahirkan putra tercinta. Karena dengan begitu, aku tetap bisa melaksanakan tugasku mengajar tanpa cuti melahirkan. Kami memanfaatkan telepon seluler sebagai media komunikasi dalam melaksanakan pembelajaran. 

Dengan diterapkannya pembelajaran jarak jauh metode pembelajaran pun semakin variatif.  Baik guru, siswa, ataupun orang tua dituntut untuk melek teknologi, terutama bagi guru. Beragam teknik penyampaian materi pembelajaran harus dapat tersampaikan selama pandemi berlangsung dan peserta didik diharapkan tetap bisa belajar walau dalam suasana pandemi.

Sebagai seorang guru aku harus dapat memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Awalnya aku menggunakan WhatsApp sebagai media komunikasi dalam pembelajaran. Melalui aplikasi tersebut proses pembelajaran bisa dilaksanakan cukup baik.

Namun, Ketika Kemdikbud mengeluarkan program Guru Belajar aku mulai mengenal aplikasi Telegram. Karena dari program tersebut kami seluruh peserta pelatihan digabungkan dalam grup Telegram.

Setelah itu, aku mulai mencari informasi dan mengikuti berbagai kegiatan yang ada dalam grup WhatsApp ataupun Telegram. Dari grup tersebut kemudian  aku mengenal berbagai pelatihan yang diadakan oleh berbagai organisasi pendidikan yang dapat membantuku menambah literasi teknologi.

Satu per satu pelatihan aku ikuti.  Manfaat mengikuti pelatihan-pelatihan itu, selain mendapat ilmu yang bermanfaat juga bisa mendapatkan sertifikat sebagai bukti pengembangan diri.  Pelatihan-pelatihan itu membuatku semakin ingin tahu bagaimana menemukan cara terbaik dalam pembelajaran daring, bagaimana menerapkan berbagai aplikasi sebagai media pembelajaran daring. Ternyata banyak sekali media yang bisa digunakan dalam pembelajaran daring agar semakin variatif. Di antara pelatihan yang aku ikuti dan dapat aku terapkan di antaranya adalah pelatihan penggunaan Google Form, Quizizz, Kayzala, Canva, Microsoft Office 365, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya pelatihan yang mendukung metode pembelajaran saja yang aku ikuti dan aku rasa perlu.  Sebagai guru, aku juga membutuhkan pelatihan untuk pengembangan diri lainnya seperti cara membuat media pembelajaran, PTK, best practise, jurnal, artikel dan lainnya.

Di antara pelatihan yang berkesan bagiku adalah pelatihan penulisan artikel.  Dari pelatihan itu, aku jadi mengenal berbagai jenis artikel di antaranya adalah artikel populer. Aku benar-benar mendapatkan pengalaman baru. Dan dari situlah, aku mulai memfokuskan diri bahwa aku harus benar-benar memahami ini.

Jiwa menulisku seakan terpanggil kembali, terbimbing, dan terarah. Hal ini mengingatkanku beberapa tahun lalu yang sempat berhenti menulis karena tulisanku hanya menjadi lembaran sampah yang akhirnya terbuang. Aku memang sadar tulisanku tidak sebagus kebanyakan orang, tapi jika aku berhenti menulis jiwaku bisa saja mati.

Mulai saat ini, aku harus berani menulis sebagai rasa syukurku yang telah dituntun sampai tahap ini.  Aku telah dipertemukan dengan orang-orang hebat dan pelatih yang luar biasa.

Yang terakhir, aku ingin sampaikan rasa syukurku karena aku telah dipertemukan dengan pelatih yang luar biasa  yaitu Bapak Moh. Haris Suhud, S.S. Beliaulah guru yang telah melahirkanku sebagai penulis.

Ditulis oleh  Iis Kurniasih, S.Pd. (UPT SDN Periuk Jaya Permai – Kota Tangerang)

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru